Mohon tunggu...
Bernadetha
Bernadetha Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Fisip Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Saya seorang mahasiswa yang tertarik dengan dunia tulis menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Meramu Kisah tentang Jurnalisme Masa Depan bersama Paul Bradshaw

20 Februari 2019   22:10 Diperbarui: 20 Februari 2019   23:09 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: calhum.org

Mengamati perkembangan teknologi, di dunia saat ini mengalami perkembangan yang begitu cepat dan terus bertransformasi terutama dalam kajian berita yang ditawarkan oleh setiap media-media online. 

Menelisik lebih jauh dan mencoba melihat kembali perkembangan jurnalistik di masa lampau dimana para jurnalis semakin dituntut agar mengikuti selera masyarakat yang terkesan "bermental instan": ingin mendapat sesuatu "sesegera" mungkin.

Akar dari mental instan masyarakat terkonstruksi oleh terpaan media sosial yang menawarkan berbagai konten berita secara cepat (speed). Masyarakat mengalami banjir berita via akun-akun media sosial dalam hitungan detik.

Melihat dari kebutuhan masyarakat, media-media berita mulai bertransformasi, dan membuat inovasi baru. Para Jurnalis digital dituntut agar mampu menyediakan berita secara cepat, akurat, seketika dan interaktif.

Menurut Paul Bradshaw; Jurnalisme masa depan dibagi atas tiga frame besar sebagai acuan bagi para jurnalis dalam memenuhi ekspektasi masyarakat dalam pemberitaan yang cepat yakni:

(a). The Real Time Web: merupakan web yang memungkinkan pengguna (user) segera mungkin mendapat feedback atau komentar dari penerima atau pembaca setelah mempublikasikan berita. Perangkat tersebut: Twitter, Streaming dan Live pada Twitter. Misalnya; seseorang share moment melalui Live, Google Map dan sebagainya.

 (b). Big Data: Data yang yang tersimpan dalam web. Didalamnya terdapat; Geo: Data yang terkait lokasi, Semantik Web: Data-data dalam web yang bisa diolah. Misalnya data jumlah viewers dan sebagainya. Didalam Big Data terdapat:

Sosial Graph: Berbicara mengenai relasi atau hubungan individu dengan jaringan internet seperti menampilkan data-data di Twitter dan sebagainya.

Behaviorel: komputer atau google bisa mengidentifikasi perilaku kita. Perilaku kita dalam berinternet akan meninggalkan jejak dan akan disesuaikn dengan minat kita.

Augmented Reality (AR): Apa yang ditampilkn di media seolah-olah real. Contoh: Pokemon Go, menonton dengan kaca mata tiga dimensi. 

(c) Intelligen Devices: Perangkat cerdas, yang memiliki jenis peralatan atau instrumen yang memiliki komputasi sendiri. Misalnya: Cars Telematic: Mobil yang tidak dikendalikan oleh sopir. RFID Radio Frequency Identification atau Pengenal Frekuensi Radio: Identifikasi frekuensi radio, Ponsel dan Oyster: kartu pintar yang digunakan dalam sistem pembayaran transportasi di London.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun