Mohon tunggu...
Aitu Homschooling
Aitu Homschooling Mohon Tunggu... -

Menulis bukan untuk mendapat peringkat tertinggi melainkan menyampaikan apa yang ada didalam pikiran dan disampaikan dalam bentuk tulisan untuk dibaca oleh para pembaca

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Koruptor Masih Bisa Tersenyum di Depan Kamera

12 Maret 2012   07:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:11 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tersangka koruptor keluar dari pengadilan tipikor kemudian para wartawan dan fotografer mengerumuni tersangka koruptor, wartawan meminta beberapa kata sebelum koruptor itu masuk kedalam mobil dan para fotografer sibuk memfoto tersangka koruptor kemudian tersangka koruptor itu berkata di depan wartawan ”pengadilan akan segera memutuskan” dengan penuh percaya diri kemudian tersenyum di depan kamera.



Aku kesal dan gregetan melihat ekperesi wajah para koruptor ini.



Kenapa para koruptor ini masih bisa tersenyum didepan kamera padahal mereka tersangka dan dinyatakan bersalah?



Kenapa para koruptor ini berkata dengan penuh percaya diri seolah-olah dia tidak berdosa dan akan menang padahal pasti ada bukti yang akan memberatkan mereka.



Ada apakah dengan para koruptor ini? Kenapa mereka tersenyum dan berbicara penuh percaya diri di depan publik? Tak malukah mereka menjadi tersangka dan mencuri uang milyaran rupiah dari rakyat.



Inilah yang membuatku heran sekaligus gregetan melihat ekspresi wajah para koruptor yang masih bisa tersenyum didepan kamera seharusnya mereka malu dan menutup muka mereka dengan tangan atau semacamnya dan tidak berkata sediktpun di depan wartawan karena mereka tersangka korupsi yang mengambil uang milyaran rupiah.

Anda pernah lihat pencuri ditelevisi yang diamankan polisi pasti dia akan menutup wajahnya dan tidak berbicara sedikitpun kau tahu mengapa mereka (pencuri) menutup mukanya karena mereka malu tapi kenapa dengan mereka (koruptor) yang mencuri uang milyaran rupiah tidak menutup muka mereka dengan tangan atau semacamnya itu karena mereka tidak punya rasa malu seakan-akan hukum bisa dibeli dan dipermainkan.

Coba tengok ke cina orang yang melakukan korupsi biasanya dia akan dijaga oleh polisi dengan ketat walaupun statusnya masih calon tersangka ingat ya calon tersangka coba kalau di indonesia orang yang berstatus calon tersangka tidak dijaga polisi dengan ketat bahkan banyak calon tersangka korupsi yang lari ke singapura dan ini membuat rakyat indonesia marah melihat kelakuan koruptor yang lari dari jeratan hukum atau bisa dibilang pengecut

Aku juga kesal melihat para koruptor yang diadili di pengadilan tipikor apalagi jika mereka(laki-laki) memakai baju koko lengkap dengan peci dan mereka (perempuan) memakai jilbab sebenarnya mereka berlindung dibalik pakaian agamis agar terlihat sok alim dan sok suci sekaligus membuat rakyat indonesia merasa iba ketika melihat mereka(koruptor) berpakaian seperti itu.

Coba anda tengok ke cina biasanya para koruptor akan dijatuhi hukuman mati jika terbukti melakukan korupsi coba kalau di indonesia orang yang terbukti melakukan korupsi masih aja bisa keluar masuk penjara bahkan ada juga yang berlibur ke luar negeri.

Ckckckckckckck !

@#$%^&*()_+( ini tanda marah)

Aku menulis dengan sinis begini karena aku udah kesel melihat kelakuan tingkah laku para koruptor dan ekspresi wajah para koruptor yang masih bisa tersenyum di depan kamera seharusnya mereka malu karena nama baik mereka tercoreng oleh tindakan korupsi dan saya berharap dengan tulisan ini agar para koruptor malu ketika melakukan tindakan korupsi dan menutup wajah mereka dan tidak mengatakan sepatah katapun karena bagiku para koruptor hanya boleh berkata di pengadilan tipikor bukan di depan wartawan dan para fotografer.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun