Sore.
Diam di ambang pintu.
Menyaksikan kelopak-kelopak bunga biru.
Lelaki Flamboyan itu hilang akal, duduk di sebelah Perempuan Sederhana yang terdiam.
Dijelaskannya semua kronologi cerita.
Dijabarkannya semua perasaannya.
Bahwa tidak ada apa-apa diantara dirinya dan si wanita masa lalu.
Hanya rasa biasa yang tak lagi tersentuh cinta.
Perempuan Sederhana membisu.
Sesungguhnya dia sudah sungguh tahu.
Bahwasanya Lelaki Flamboyan itu miliknya.
Masih miliknya dan memilihnya tentu saja.
Hanya saja dia terserang penyakit ego, aku dan cemburu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H