Fabio Di Giannantonio mengungkapkan upayanya dalam mempertahankan posisi di sepuluh besar tiap seri MotoGP, menggunakan motor satu tahun lebih tua, mungkin memberi pembeda antara dirinya dengan rider-rider yang berkendara dengan motor spek terbaru.
Sejauh ini performa Digia cukup bagus, di setiap race dia selalu masuk dalam sepuluh besar, bahkan di GP Catalunya kemarin adalah kali pertama dia finis di posisi 5 dalam musim 2024.
Di klasemen sementara pun Digia berada di urutan kedua dari empat pembalap yang menggunakan Desmosedici GP23. Hal ini memberinya suntikan rasa percaya diri di tengah ketatnya persaingan para pembalap Ducati.
"Lima besar pertama tahun ini memberi Anda kepercayaan diri dan itu berarti Anda melakukan pekerjaan dengan baik dan Anda tidak terlalu jauh," ujar Digia, dilansir dari laman Crash.
Di sisi lain, pembalap VR46 ini juga mengungkapkan perbedaan mesin GP23 dengan GP24 yang sulit untuk disamai. Hal ini semakin membuat dirinya harus bekerja keras demi bisa membalap dengan baik.
"Yang pasti 24 motor itu selangkah lebih maju dari kami. Kami bekerja keras tetapi sulit untuk menjadi seperti mereka," lanjutnya.
Sejatinya, GP23 juga bukan motor yang kualitasnya kaleng-kaleng, motor tersebut adalah motor yang digunakan untuk Pecco Bagnaia meraih gelar juara dunia musim lalu.
Artinya GP23 pun juga tetap bisa kompetitif, seperti halnya Marc Marquez yang tetap bisa menyamai bahkan lebih cepat dari pembalap-pembalap GP24 dan motor pabrikan lainnya yang memiliki spesifikasi paling mutakhir.
Akan tetapi, dengan adanya GP24 perbedaan mesin pastinya tetap ada, inilah yang dimaksud oleh Digia bahwa GP23 'selangkah di belakang' GP23.
Faktor ini juga  membuat pembalap dengan GP23 harus pintar mengatur strategi, jika ingin mengimbangi motor dengan spek terbaru dan bertarung untuk posisi yang lebih depan.