Pelaksanaan program difusi inovasi pendidikan dilakukan dengan memberikan pembelajaran kepedulian lingkungan terhadap perilaku membuang sampah. Siswa-siswi sekolah dasar dilatih untuk membuang sampah pada tempatnya dan melakukan daur ulang. Tindakan daur ulang membantu mengurangi jumlah sampah dan membangun kreativitas siswa.
Program kerja sosialisasi pembuatan tas plastik sebagai difusi inovasi pendidikan yang digagas oleh mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang 2019 dilaksanakan di SDN 01 dan 03 Toyomarto, Kec. Singosari, Kabupaten Malang. Durasi waktu yang dibutuhkan dalam persiapan pembuatan tas plastik yaitu tiga hari, sedangkan kegiatan sosialisasi program kerja di SDN 01 dan 03 Toyomarto terlaksana selama dua hari yaitu tanggal 17 -- 18 Juni 2019.
Pendekatan yang digunakan dalam program kerja pembuatan inovasi tas sampah pada pelaksanaan pengabdian masyarakat ini yaitu menggunakan jenis pendekatan edukatif. Pendekatan edukatif merupakan pendekatan yang dalam program maupun pelaksanaan pengadian mengandung unsur-unsur pendidikan yang dinamis dan dapat mendorong perubahan masyarakat menuju kemajuan yang diharapkan.
Rangkaian kegiatan dalam program inovasi tas sampah dibagi menjadi 3 yaitu Persiapan (Kegiatan perencanaan, pembiayaan, dan pengorganisasian), Pelaksanaan (Kegiatan pelatihan dan mempraktikkan inovasi), dan Evaluasi (Refleksi pelaksanaan inovasi dan perbaikan kegiatan inovasi).
Manfaat yang diberikan dari program pembuatan inovasi tas sampah berpengaruh bagi beberapa sasaran antara lain dapat menjadi salah satu upaya bagi civitas akemisi bagi mahasiswa maupun tenaga pendidik memenuhi tri dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian masyarakat.
Pada bidang pendidikan, program kerja tas sampah dapat dijadikan sebagai pembelajaran pendamping di sekolah untuk membangun kepedulian lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya dan kegiatan recycle sampah.
Selain itu Bagi masyarakat terlaksananya program kerja pembuatan tas sampah dapat meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan pada generasi muda di masyarakat. Selain itu, penanaman kesadaran lingkungan hidup pada usia dini dapat mendukung kualitas kesehatan masyarakat di masa depan yang juga didukung dengan sosialiasasi aktif oleh instansi terkait.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H