Mohon tunggu...
DESY PUSPITA
DESY PUSPITA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

seorang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan S1.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keunikan Situs Petirtaan Ngawonggo yang Dilestarikan Warga Setempat

20 Mei 2024   16:26 Diperbarui: 20 Mei 2024   18:09 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar Pribadi

Pada tanggal 30 Maret 2024, kami Gajayana Group berkesempatan mengunjungi situs Petirtaan Ngawonggo, sebuah tempat purbakala yang berada di Dusun Nanasan, Desa Ngawonggo, Kecamatan Tajinan, Wilayah Administratif Malang, Jawa Timur. Situs tersebut diyakini merupakan peninggalan Medang Kamulani atau kerajaan Mataram kuno dari Zaman Keemasan Mpu Sindok dan berdasarkan literatur Prasasti Wurandungan atau Prasasti Kanuruhan B tahun 943 Masehi. Nama "Ngawonggo" diyakini berkaitan dengan nama "Kaswangga", sebuah tempat suci yang terletak di sebelah timur Malang Raya. Situs ini memiliki ciri khas kuil atau pemandian suci dengan berbagai kelompok termasuk inkarnasi dewa, kolam, dan relief berkelok-kelok. Kondisi relief yang sebagian besar sudah aus memerlukan perawatan khusus untuk menjaga keawetannya. Penduduk setempat telah mengetahui tempat tersebut sejak tahun 1970-an dan menyebutnya "reca" karena banyak ditemukan sisa-sisa patung di sana, namun mereka tidak mengetahui bahwa tempat tersebut adalah sebuah kuil. Pada Mei 2017, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur melakukan zonasi dan penggalian di Petirtaa, Kecamatan Ngawanggo, terungkap ada empat cluster di kawasan tersebut. Klaster pertama 1A merupakan relief dewa dan dewi yang terdapat dalam 7 relief pada 9 panel. Sedangkan 1B memiliki pola genangan dan berkelok-kelok. Cluster kedua, 2A dan 2B, memiliki dua cekungan yang berurutan pada relief dan kelengkungan geosentris. Gugus ketiga berisi batu-batu dengan pola berkelok-kelok. Gugus keempat berisi relief yang menggambarkan makhluk Gana (pendukung alam semesta). Selain sebagai cagar budaya, di sini juga terdapat food court yang dikenal dengan nama Tomboan Ngawanggo. Ngawonggol Tomboa memiliki konsep unik yang membedakannya dengan tempat makan lainnya. Pihak pengelola memberikan pelayanan kepada pengunjung yang berkunjung ke lokasi dengan menawarkan wedang, makanan ringan dan hidangan utama (nasi empok, urap, lodeh, botok). Pihak pengelola tidak menetapkan harga untuk setiap hidangan yang disajikan, namun tamu yang sudah melakukan reservasi dapat dengan sukarela berdonasi melalui kotak yang disediakan di Ngawanggo di Tomboa. Budaya masa lalu mengajarkan bahwa kearifan lokal dapat menciptakan tatanan air dan lingkungan yang bermanfaat bagi masyarakat, mulai dari mengairi sawah hingga ritual keagamaan. Warga juga bisa memanfaatkannya untuk keperluan wisata. Petirtaan Ngawanggo merupakan destinasi budaya yang menarik untuk dikunjungi dan menawarkan pengalaman wisata budaya yang komprehensif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun