Adab adalah landasan etika dalam kehidupan sehari hari, adab secara bahasa berasal dari bahsa Arab "أَدَبٌ" yang berarti " tata krama", " perilaku yang baik" atau " etika". Secara umum, adab itu mencakup segala hal yang berkaitan dengan cara sopan dan benar dalam menjalani kehidupan sosial dan agama. Adab dalam konteks islam memiliki kedudukan dan peran yang penting, Rasulullah Muhammad SAW bersabda: "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia." (HR. Al-Bukhari) hadist ini lah yang menunjuk kan peran adab yang penting yang mencakup tata cara yang harus diikuti oleh seorang muslim dalam menjalani kehidupan sehari hari baik hubungan dengan Allah SWT, sesama manusia, maupun lingkungan sekitar.
Adab berfungsi sebagai landasan dan pengatur dalam menjalankan ilmu dan amal. Seperti apa kata Imam Syafi'i " الْأَدَبُ قَبْلَ العِلْمُ وَالعَمَل" Adab lebih utama dari pada ilmu. Karna tanpa adab yang baik, ilmu yang diperoleh atau amal yang dilakukan bisa menjadi tidak bermakna. sebagaimana didalam peri bahasa" ilmu tanpa amal bagaikan pohon tanpa buah " Sebagai contoh, seseorang yang memiliki banyak ilmu tetapi tidak memiliki adab yang baik dalam memperlakukan orang lain, ia cenderung merasa sombong atau merendahkan orang lain. Padahal, dalam Islam, ilmu bukan hanya tentang pengetahuan, tetapi juga bagaimana cara kita mengamalkan ilmu tersebut dengan penuh kebijaksanaan, kerendahan hati, dan menghormati orang lain. Ilmu tanpa adab bisa menyebabkan seseorang menyalahgunakan pengetahuannya, bahkan bisa menimbulkan keburukan jika tidak diterapkan dengan penuh kebijaksanaan. Oleh karena itu, adab dianggap lebih penting, karena adab yang baik akan mengarahkan seseorang untuk menggunakan ilmunya dengan cara yang benar dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Penerapan adab dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat dalam berbagai bentuk. Sebagai contoh, dalam berinteraksi dengan orang lain, kita dapat menunjukkan adab melalui cara berbicara yang sopan, tidak memutus pembicaraan orang lain, dan mendengarkan dengan penuh perhatian. Dalam keluarga, adab tercermin dalam sikap saling menghormati dan menjaga keharmonisan. Dalam bekerja, adab ditunjukkan melalui kejujuran, tanggung jawab, dan etika profesional.
Seperti kisah Imam Syafi'i salah satu ulama besar dalam sejarah Islam yang terkenal dengan pemikiran dan kontribusinya dalam ilmu fiqh. Namun, di balik kepiawaiannya dalam ilmu agama, terdapat kisah yang sangat menginspirasi mengenai pentingnya adab dan bagaimana Imam Syafi'i mengutamakan pembelajaran adab dalam hidupnya, Imam Syafi'i sebelum memulai belajar ilmu fiqh, Imam Syafi'i terlebih dahulu diajarkan adab oleh gurunya, yang bernama Imam Waki' yaitu bagaimana cara berperilaku dengan baik, menghormati guru, dan menekankan bagaimana adab dan etika dalam menuntut ilmu. Dan Imam Waki' pernah berkata, "Ilmu itu adalah cahaya, dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada orang yang berbuat dosa." Dengan kata lain, Imam Waki' ingin menekankan bahwa seseorang yang ingin memperoleh ilmu yang bermanfaat harus memiliki adab yang baik terlebih dahulu. Lalu Imam Syafi'i pun mengikuti nasihat guru nya tersebut Imam Waki' dengan sungguh-sungguh. Dan dikisahkan bahwa Imam Syafi'i belajar kepada Imam Waki' selama beberapa tahun, dan selama waktu itu, beliau lebih banyak belajar tentang adab daripada ilmu fiqh. Beberapa riwayat lain juga menyebutkan bahwa Imam Syafi'i baru mulai mendalami ilmu fiqh setelah merasa dirinya sudah memiliki bekal adab yang cukup.
# Beberapa aspek Adab, yaitu:
1. Adab kepada Allah SWT > Ikhlas dalam beribadah, taat menjalankan perintahnya
2. Adab kepada Rasul SAW > Meneledani dan mengikuti sunnah nya
3. Adab kepada Orang Tua > Berbakti kepada mereka dan mendoakannya
4. Adab kepada Guru > memperhatikan dan mendengarkan dengan seksama dan berbicara dengan sopan
5. Adab berinteraksi dengan sesama > Berperilaku sopan dan ramah dan menghindari permusuhan dan kebencian.
kesimpulan: