Mohon tunggu...
Rosdiana S.Pd
Rosdiana S.Pd Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa PPG Prajabatan di Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH)

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sebuah Perjalanan Menuju Makna Kemerdekaan Sejati

18 Agustus 2023   20:00 Diperbarui: 18 Agustus 2023   20:06 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kemerdekaan, kata yang begitu sering terdengar, namun seringkali kurang terasa maknanya. Apa sebenarnya kemerdekaan itu? Apakah hanya sekadar tanggal merah dalam kalender atau lebih dalam dari itu?

Bayangkan sejenak, di suatu pelosok desa yang jauh dari hiruk-pikuk perkotaan. Di sana, seorang nenek berusia lanjut duduk di bawah pohon rindang, menghisap secangkir teh hangat sambil menatap jauh ke cakrawala. Nenek itu adalah salah satu saksi bisu perjuangan kemerdekaan yang telah dialami bangsanya. Dia mengingat betapa beratnya jalan yang ditempuh para pahlawan tanpa kenal lelah, hanya untuk bisa menikmati hak hidup merdeka.

Tidak jauh dari sana, ada seorang pemuda yang sedang menggambar di atas selembar kertas. Dia merenung dalam kesunyian, dan garis-garis yang terbentuk di kertas itu menjadi bentuk dari imajinasinya. Pemuda ini mewakili generasi muda yang harus melanjutkan perjuangan, bukan dengan senjata, tetapi dengan pikiran dan ide-ide segar. Bagi mereka, kemerdekaan adalah hak untuk mengungkapkan pendapat, berkreasi, dan membentuk masa depan.

Kemerdekaan, lebih dari sekadar bebas dari penjajahan politik, juga tentang kebebasan batin. Bayangkan seorang pekerja kantoran yang setiap hari terjebak dalam rutinitas yang membosankan. Suatu hari, dia memutuskan untuk mengikuti hasratnya, merangkai kata-kata dalam bentuk puisi. Dia menemukan bahwa dalam puisi, dia menemukan kebebasan untuk mengungkapkan perasaannya, seolah-olah membebaskan diri dari belenggu rutinitas yang membosankan.

Namun, kemerdekaan juga berarti tanggung jawab. Kita tidak bisa sepenuhnya merdeka tanpa menjaga dan memelihara apa yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu. Kita bisa memaknai kemerdekaan dengan memberdayakan diri untuk berkarya, berinovasi, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Seperti seorang guru di sebuah desa terpencil, yang dengan sepenuh hati mendidik anak-anak agar memiliki pengetahuan dan nilai-nilai luhur. Dalam tindakan sederhananya, ia ikut merawat api perjuangan kemerdekaan agar tetap berkobar.

Mari kita renungkan kembali makna sejati dari kemerdekaan. Ia adalah panggilan untuk membebaskan diri dari keterbatasan pikiran, memperjuangkan hak-hak dasar, dan menghargai perjuangan yang telah dilakukan oleh para pahlawan. Ia adalah pendorong bagi kita untuk berkarya, berkontribusi, dan mewujudkan mimpi-mimpi kita dalam batas-batas yang positif.

Kemerdekaan bukanlah tujuan akhir, tetapi awal dari sebuah perjalanan untuk terus belajar, tumbuh, dan membangun. Mari kita jadikan setiap langkah dalam hidup ini sebagai bentuk apresiasi terhadap perjuangan kemerdekaan, dengan menjalani hidup secara bermakna, bertanggung jawab, dan penuh semangat. Sebab, hanya dengan memaknai kemerdekaan dengan baik, kita dapat mewarisi semangatnya kepada generasi mendatang.

#Motivasiana

#Memaknai kemerdekaan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun