Mohon tunggu...
Desy Indiraa
Desy Indiraa Mohon Tunggu... Lainnya - Belum bekerja

Saya hobi memasak

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sehat dengan Menjaga Pola Makan

4 Januari 2024   22:55 Diperbarui: 5 Januari 2024   11:34 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Bagian ini juga berfungsi untuk membuang kelebihan cairan dalam tubuh. Kerusakan ini juga menyebabkan protein albumin terbuang ke urine dan tidak diserap kembali karena yang berlebih-lebihan itu tidaklah baik yang terdapat pada QS. Al'raf ayat 31 yang artinya "Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

Selaian dari dampak yang tidak baik jika kita terlalu sering mengkonsumsi makanan yang bersantan, terlalu pedas dan manis. Dalam pengolahan makanan pun kita tidak boleh sembarangan karena bahan makanan seperti sayuran dapat hilangan kandungan gizinya jika dimasak dengan cara yang salah. 

Jika memasak sayuran di suhu yang terlalu tinggi dapat menghilangkan 20 persen dari kandungan gizinya. Oleh karena itu penting untuk mengatuhi cara mengolah makanan yang baik dan benar agar gizinya tidak hilang sebelum masuk ke dalam tubuh kita. 

Sayur dapat diolah dengan cara dipanggang, metode ini cocok untuk sayuran bertekstur padat, seperti buncis, bawang bombay, wortel, asparagus dan labu, bisa juga dengan direbus agar kandungan vitamin dalam sayurannya tidak rusak kamu dapat merebus sayuran kurang padat seperti brokoli, kembang kol dan kacang panjang selama 8 hingga 10 menit, sayuran padat seperti ubi labu dan wortel selama 12 hingga 15 menit dan untuk sayuran yang mengandung zat tepung seperti kentang selama 18 hingga 20 menit. 

Dan dengan mengukus cara ini menjadi cara paling tepat untuk memasak sayuran dengan kandungan vitamin larut air seperti kalium, folat dan vitamin B serta C karena mengukus tidak akan menghilangkan banyak nutrisi tersebut.

 Begitu juga jika ingin mengolah daging yang sehat untuk dikonsumsi sebaiknya jangan digoreng terlebih dahulu lebih baik dipanggang atau direbus jika ingin memang ingin digoreng baiknya menggunakan minyak yang baik untuk jantung seperti minyak zaitun, saat memasak daging sapi dalam penggorengan, oven, atau air, pastikan suhu setidaknya sekitar 71 Celcius untuk membunuh bakteri yang terdapat dalam daging.

Tidak hanya kualitas dari makanan yang dalam mempengaruhi tubuh kita tetapi kuantitas makanan yang kita konsumsi pun dapat mempengaruhi tubuh kita. Dari Al-Miqdam bin Ma'dikarib radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak ada tempat yang lebih jelek daripada memenuhi perut keturunan Adam. Cukup keturunan Adam mengonsumsi yang dapat menegakkan tulangnya. 

Kalau memang menjadi suatu keharusan untuk diisi, maka sepertiga untuk makannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk nafasnya." (HR. Imam Ahmad, Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan). Ibnu Masawaih ketika ia membaca hadits ini di dalam kitab Abu Khaitsamah, ia berkata, "Andai kaum muslimin mengamalkan isi hadits ini, niscaya mereka akan selamat dari berbagai penyakit. 

Kalau demikian, rumah sakit dan farmasi akan jadi kosong." Beliau mengatakan demikian dikarenakan berbagai penyakit disebabkan oleh perut yang terbiasa terisi penuh. Sebagian pakar juga mengatakan, "Asal dari berbagai penyakit adalah perut yang selalu terisi penuh". 

Manfaat dari sedikit makan bagi baiknya hati adalah hati akan semakin lembut, pemahaman semakin mantap, jiwa semakin tenang, hawa nafsu jelek tertahan, dan marah semakin terkendali. 

Hal ini berbeda dengan kondisi seseorang yang banyak makan. Efek jangka panjang terlalu banyak makan yaitu: bertambahnya berat badan dan risiko obesitas. meningkatkan risiko diabetes tipe 2 Menurut sebuah penelitian dalam Journal of Eating Disorders, makan terlalu banyak memiliki efek dalam meningkatkan risiko diabetes tipe 2 awalnya, kebiasaan ini dapat menyebabkan penumpukan lemak dalam perut (lemak viseral) kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun