Buah sawit!siapa yang tidak mengetahui buah ini?,buah ini merupakan buah yang sangat terkenal meskipun bentuknya sekilas sangat menakutkan,karena dikelilingi dengan duri-duri tajam sepanjang telunjuk orang dewasa, yang jika tidak berhati-hati saat menyentuhnya dapat membuat kita terluka.Buah ini sangat terkenal baik dalam maupun luar negeri.Mengapa?,karena buah ini merupakan penghasil minyak terbesar baik minyak masak maupun minyak mentah.
Adapun produk olahan yang dihasilkan dari buah tersebut ialah consumer goods,bahan baku makanan,bahan baku kosmetik dan obat-obatan serta bahan baku industri.Buah ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi, tak heran jika banyak perusahaan swasta yang berlomba-lomba untuk memproduksinya.Dari banyaknya perkebunan sawit didunia, perkebunan sawit Indonesialah yang menghasilkan minyak sawit terbesar.Dimana Sulawesi,Sumatera,Kalimantan,Aceh dan Jawa merupakan bagian dari provinsi Indonesia yang memiliki perkebunan sawit.Buah kelapa sawit mempunyai banyak kegunaan,diatas telah disebutkan produk-produk yang dapat dihasilkan dari buah kelapa sawit.Selain buahnya ternyata limbah produksi buah kelapa sawit seperti ampas(janjangan) dan kernel(cangkang kelapa sawit) memiliki manfaat sebagai sumber energi,sumber energi tersebut dapat berupa sumber energi makanan dan sumber energi bahan bakar.
Disini saya akan membahas limbah produksi buah kelapa sawit yang berupa ampas buah kelapa sawit(janjangan) dalam peranannya sebagai sumber energi makanan yang ada dilingkungan tempat tinggal saya.Dimana ampas buah kelapa sawit(janjangan) yang merupakan sisa produksi dari buah kelapa sawit akan diangkut dari pabrik menuju lahan perkebunan menggunakan mobil dump truck milik perusahaan,setelah sampai dilahan perkebunan ampas(janjangan) tersebut akan ditumpahkan disekitar perkebunan,dan nantinya akan ada karyawan yang menyusun ampas(janjangan) tersebut disekitar pohon kelapa sawit,dan jika ampas(janjangan) tersebut telah di susun dan di letakkan di samping pohon tanaman sawit
,selang beberapa bulan akan ada jamur yang tumbuh diatas ampas(janjangan) tersebut.Dimana jamur tersebut termaksud dalam kelompok jamur pangan,sehingga tidak sedikit dari para karyawan pekerja perkebunan sawit yang datang untuk mencari jamur tersebut dan diolah sebagai bahan makanan.Jangan salah jamur yang tumbuh diatas ampas buah kelapa sawit(janjangan) itu memiliki rasa yang tak kalah enaknya dengan jamur-jamur yang dijual dipasaran.Ampas buah kelapa sawit (janjangan) merupakan energi baru dan terbarukan yang ada didaerahku.
Kedua saya akan membahas tentang kernel sawit(cangkang) yang berguna sebagai bahan bakar didaerahku,diperkebunan sawit terpencil di Sulawesi.Dimana kita tahu daerah terpencil pastinya akan sulit dijangkau oleh PLN, dan untuk memberikan fasilitas listrik terbaik untuk para karyawannya perusahaan tersebut menyediakan sebuah generator yang digunakan untuk mengaliri listrik kepemukiman warga sekitar perkebunan sehingga  warga dipemukiman tersebut dapat melakukan aktivitas dengan baik pada saat malam hari.Dan untuk mengalirkan listrik kepemukiman warga, perusahaan harus menyediakan kurang lebih sepuluh jergen besar solar dalam seminggu , dan dengan menggunakan kernel(cangkang) tersebut perusahaan tidak perlu lagi menyediakan solar sebanyak itu dalam seminggu.
Dimana prosesnya ialah kernel(cangkang) tersebut dibakar didalam drum besar dan diatasnya diberikan sebuah pipa yang terhubung dengan generator,dimana metode ini membantu agar generator tersebut tidak memerlukan banyak solar untuk mengaliri listrik selama beberapa jam kepemukiman warga sekitar lahan perkebunan.
Namun karena prosesnya yang sulit,perusahaan sudah tidak menggunakan metode ini lagi,sehingga ditekankan kepada pemerintah indonesia supaya memperhatikan energi baru dan terbarukan didaerahku ini karena tidak menutup kemungkinan jika diteliti lebih dalam lagi, ampas kelapa sawit yang berupa kernel(cangkang)sawit ini mampu memberikan nilai ekonomis yang tinggi sama halnya dengan nilai ekonomis yang dimiliki oleh buah kelapa sawit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H