Mohon tunggu...
DewiOryza
DewiOryza Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menara Pisa Kejaiban dari Ketidak Sempurnaan

23 Maret 2016   15:19 Diperbarui: 23 Maret 2016   15:42 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="https://id.wikipedia.org/wiki/Menara_Pisa"][/caption]

Siapa sih dari kalian yang tidak mengetahui menara Pisa? Masih adakah? Jika masih, disini saya akan membahas sebuah menara yang paling terkenal di dunia ini karena memiliki bangunan yang unik. Menara Pisa adalah salah satu dari tujuh keajaiban di dunia, Menara ini memiliki nama Italia Torre Pendente di Pisa atau di singkat menjadi Torre di Pisa, adalah sebuat campanile atau menara lonceng katedral di kota Pisa, Italia.

Menara Pisa memiliki tinggi 55,86 m dari permukaan tanah disisi terendah dan 56,70 m di sisi yang tertinggi. Lebar alas bangunan adalah 4,09 m dan lebar puncaknya adalah 2,48 m. berat menara Pisa di perkirakan 14,500 ton dan memiliki 294 anak tangga.

Pada awalnya menara Pisa ini dibuat agar berdiri secara vertical seperti menara lonceng pada umumnya, namun mulai miring tidak lama setelah pembangunannya dimulai pada agustus 1173. Kemiringan ada menara Pisa ini dikarenakankeadaan tanah tempat bangunan tersebut berdiri tidak kuat untuk menerima beban dari bangunan. Bangunan Pisa ini dibangunan di atas tanah berpasir, yang pada akhirnya membuat bangunan tersebut miring pada salah satu sisinya. Karena hal tersebut, pembangunan menara Pisa sempat dihentikan dalam jangka waktu yang pangjang hingga 100 tahun.

Sebenarnya Kontruksi dari Menara Pisa ini dibangun dalam tiga tahap, menghabiskan waktu sekitar 200 tahun. Kontruksi marmer putih dilantai pertama dimulai pada tanggal 9 agustus 1173. Menara pertama kali miring setelah lantai yiga di bangun pada tahun 1178, dikarenakan amblasnya pondasi sedalam tiga meter, akibat pergerakan tanah. Setalah di berhentikan dalam waktu 100 tahun, kembali dilakukan pembangunan yang dimulai dengan mengembalikan struktur tanah agar stabil, dan pada tahun 1198 dipasang jam untuk sementara pada bangunan yang masih belum tuntas itu.

[caption caption="http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/08/kisah-menara-pisa-ketidaksempurnaan-menjadi-sebuah-keajaiban"]

[/caption]

Pada tahun 1272, menara Pisa dilanjutkan pembangunannya oleh Giovani di Simone, arsitek dari Camposanto. Lantai keempat dibangun untuk mengimbangi kemiringan menara. Setelah itu pembangunan di hentikan kembali pada tahun 1282, menara pembangunan menara lonceng tersebut tidak terselesaikan hingga tahun 1372. Setelah itu Tommaso di Andrea Pisano berhasil menyelesaikan elemen – elemen Gothic dari menara tersebut, dengan memberikan sentuhan gaya Roma. terdapat tujuh lonceng pada menara dan masing – masing mewakili not pada nada. Lonceng terbesar di pasang pada tahun 1655.

Sudah kurang lebih 8 abad bangunan ini masih bisa berdiri walau dengan kondisi yang miring, karena ini lah menara Pisa disebut sebagai keajaiban dari ketidaksempurnaan. Keunikannya ini pernah dimanfaatkan oleh ilmuan asal Italia yang sukup termashyur yaitu Galileo. Galileo pernah melakukan percobaan dengan menjatuhkan benda dari atas menara Pisa untuk membuktikan teori gravitasinya.

Walaupun memiliki fisik bangunan yang tidak sempurna dan merupakan bangunan yang bisa disebut gagal, tetapi sampai saat ini menara Pisa telah menjadi salah satu tujuan wisata favorit para traveler di dunia, banyak sekali yang ingin melihat secara langsung keajaiban dunia yang satu ini. Dari keajaiban dari ketidaksempurnaan menara Pisa tersebut, kalian bisa mengambil setidaknya sedikit pembelajaran tentang bersyukur akan apa yang kalian dapatkan dalam hidup. Banyak orang yang mengeluh karena sedikit ketidaksempurnaannya, namun disisi lain ada juga orang yang dengan keterbatasannya dan ketidaksempurnaannya dapat menjadi seorang yang justru lebih baik dari orang yang sempurna secara fisik.

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun