Mohon tunggu...
Desy Labora
Desy Labora Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

She sawo matang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masa Depan Kebijakan Moneter: Bagaimana Bank Sentral dapat Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan?

13 Oktober 2024   01:02 Diperbarui: 13 Oktober 2024   01:07 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, suku bunga rendah juga membawa risiko. Salah satu contohnya adalah krisis keuangan global 2008, di mana suku bunga rendah di Amerika Serikat menyebabkan lonjakan kredit perumahan yang berujung pada krisis. Bank sentral harus berhati-hati dalam menggunakan instrumen ini agar tidak menciptakan gelembung ekonomi yang berbahaya.

Di Indonesia, kebijakan suku bunga rendah bisa membantu mendorong pertumbuhan, terutama dalam masa-masa sulit seperti pandemi. Tapi bank sentral juga harus waspada terhadap risiko jangka panjang, seperti spekulasi aset dan ketidakstabilan harga.

Tantangan Teknologi bagi Kebijakan Moneter

Kemajuan teknologi, terutama di sektor keuangan, membawa tantangan baru bagi kebijakan moneter. Munculnya fintech, mata uang kripto, dan pembayaran digital mengubah cara uang beredar di masyarakat. Bank sentral harus mampu mengatur sistem keuangan yang semakin terdesentralisasi ini, yang tidak lagi sepenuhnya berada di bawah kendali perbankan tradisional.

Salah satu inovasi yang sedang dibahas di banyak negara adalah Central Bank Digital Currency (CBDC), atau mata uang digital yang diterbitkan oleh bank sentral. CBDC bisa menjadi solusi untuk mengontrol peredaran uang digital, sambil menjaga keamanan dan stabilitas ekonomi. Beberapa negara, termasuk Indonesia, sedang mempertimbangkan penerapan CBDC.

Di samping itu, digitalisasi juga membawa peluang besar bagi inklusi keuangan. Teknologi memungkinkan masyarakat yang sebelumnya sulit mengakses layanan perbankan, seperti mereka yang tinggal di daerah terpencil, untuk mendapatkan akses ke layanan keuangan. Dengan cara ini, kebijakan moneter bisa lebih inklusif dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata.

Menuju Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan

Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan menjadi semakin penting di tengah meningkatnya kesadaran akan dampak sosial dan lingkungan dari pertumbuhan ekonomi yang tidak merata. Bank sentral memiliki peran penting dalam memastikan bahwa kebijakan mereka mendukung pertumbuhan yang tidak hanya cepat, tetapi juga berkelanjutan dan merata.

Salah satu caranya adalah dengan lebih memperhatikan dampak sosial dari kebijakan yang mereka terapkan. Misalnya, ketika suku bunga diturunkan, bank sentral perlu memastikan bahwa kebijakan ini benar-benar membantu seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya mereka yang memiliki akses lebih besar terhadap sumber daya finansial.

Selain itu, bank sentral juga bisa mendorong pembiayaan proyek-proyek hijau. Dengan memberikan insentif kepada bank dan lembaga keuangan yang mendanai proyek energi terbarukan atau infrastruktur ramah lingkungan, bank sentral bisa berkontribusi dalam membangun ekonomi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Kesimpulannya yang dapat kita ambil Kebijakan moneter di masa depan perlu lebih fleksibel dan inovatif dalam menghadapi tantangan baru seperti perubahan iklim, teknologi, dan ketimpangan ekonomi. Bank sentral, termasuk Bank Indonesia, memiliki peran yang semakin luas, tidak hanya untuk menjaga stabilitas harga dan inflasi, tetapi juga untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun