Mohon tunggu...
Verena Desya Risty Adelianata
Verena Desya Risty Adelianata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Undergraduate of veterinary medicine at Airlangga University

Selanjutnya

Tutup

Nature

Fenomena Suhu Panas di Indonesia: Antara Fakta dan Kekhawatiran

5 Januari 2025   22:46 Diperbarui: 5 Januari 2025   22:46 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Belakangan ini, masyarakat Indonesia merasakan suhu udara yang terasa lebih panas dari biasanya. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran dan spekulasi bahwa Indonesia sedang mengalami gelombang panas (heatwave). Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa peningkatan suhu yang terjadi saat ini bukanlah gelombang panas, melainkan fenomena yang umum terjadi pada periode peralihan musim (BMKG, 2024).

Apa Itu Gelombang Panas?

Gelombang panas atau heatwave didefinisikan sebagai periode cuaca dengan suhu panas yang tidak biasa, berlangsung setidaknya lima hari berturut-turut dengan suhu maksimum harian melebihi ambang batas statistik tertentu, misalnya 5C lebih tinggi dari rata-rata klimatologis suhu maksimum (BMKG, 2024). Fenomena ini umumnya terjadi di wilayah lintang menengah hingga tinggi, seperti Eropa dan Amerika. Gelombang panas biasanya disertai dengan kelembapan yang rendah, yang dapat memperburuk dampaknya, seperti meningkatkan risiko kebakaran hutan, kekeringan, dan gangguan kesehatan terkait panas.

Di sisi lain, Indonesia, sebagai negara tropis, lebih sering mengalami peningkatan suhu yang disebabkan oleh berbagai faktor lain. BMKG menjelaskan bahwa posisi semu matahari, dominasi cuaca cerah, dan periode peralihan musim menjadi penyebab utama peningkatan suhu di Indonesia belakangan ini (BMKG, 2024).

Penyebab Suhu Panas di Indonesia

  • Posisi Semu Matahari

Saat ini, posisi semu matahari berada di wilayah utara ekuator, yang menyebabkan intensitas penyinaran matahari meningkat. Akibatnya, suhu udara di sebagian besar wilayah Indonesia menjadi lebih panas. Menurut penelitian, Indonesia terletak di iklim tropis menjadikan beberapa kota berpotensi terjadinya kenaikan suhu pada musim kemarau (Setiawan & Nuraini, 2020). Peningkatan suhu ini bisa lebih terasa di wilayah pesisir, yang sering mengalami efek "urban heat island" akibat padatnya penduduk dan infrastruktur yang menyerap panas.

  • Dominasi Cuaca Cerah

Rendahnya tingkat tutupan awan memungkinkan sinar matahari mencapai permukaan bumi secara optimal, sehingga suhu udara terasa lebih terik pada siang hari (BMKG, 2024). Selain itu, fenomena ini sering terjadi pada awal musim kemarau, di mana kondisi atmosfer lebih stabil dan mendukung pembentukan cuaca cerah yang berkepanjangan.

  • Peralihan Musim

Periode peralihan dari musim hujan ke musim kemarau sering kali ditandai dengan pagi yang cerah dan siang yang terik. Kombinasi pemanasan permukaan bumi dan kelembapan tinggi menyebabkan rasa "gerah" yang dirasakan oleh masyarakat. Penelitian menunjukkan bahwa dalam waktu 30 tahun terakhir, curah hujan dan suhu udara setiap tahun selalu mengalami peningkatan, yang berdampak pada kondisi sosial masyarakat (Sembiring et al., 2017).  

Dampak Peningkatan Suhu

Peningkatan suhu udara dapat berdampak pada berbagai aspek kehidupan, antara lain:

  • Kesehatan

Suhu yang lebih panas meningkatkan risiko dehidrasi, kelelahan, dan gangguan kesehatan lainnya, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia. Penelitian menunjukkan bahwa perubahan iklim dapat mempengaruhi kesehatan manusia, termasuk peningkatan penyakit seperti demam berdarah (Sembiring et al., 2017).

  • Sektor Pertanian

Perubahan pola cuaca dapat memengaruhi produksi tanaman dan kesejahteraan petani. Kenaikan suhu dan perubahan curah hujan dapat menurunkan produksi tanaman pangan secara signifikan (Pranowo, 2018).

  • Kenyamanan

Suhu yang lebih panas mengurangi kenyamanan dalam aktivitas sehari-hari. Perubahan iklim yang menyebabkan peningkatan suhu dapat berdampak pada kualitas hidup masyarakat (Ainurrohmah & Sudarti, 2021). 

Langkah-Langkah Menghadapi Suhu Panas

Untuk mengurangi dampak negatif dari peningkatan suhu, masyarakat dapat mengambil beberapa langkah berikut:

  • Menjaga Hidrasi

Konsumsi air yang cukup untuk mencegah dehidrasi.

  • Menggunakan Pakaian yang Tepat

Gunakan pakaian ringan dan berwarna terang untuk membantu tubuh tetap sejuk.

  • Menghindari Aktivitas Berat pada Siang Hari

Kurangi aktivitas fisik berat antara pukul 11.00 hingga 15.00 saat suhu mencapai puncaknya.

  • Memantau Informasi

Cuaca Selalu perbarui informasi mengenai kondisi cuaca terkini melalui sumber terpercaya seperti BMKG.

Peningkatan suhu yang terjadi di Indonesia saat ini bukanlah gelombang panas, melainkan fenomena yang umum pada periode peralihan musim. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, tidak mudah percaya pada informasi tidak resmi, dan mengambil langkah pencegahan untuk mengurangi dampak negatif dari suhu panas ini. Dengan pemahaman yang baik, fenomena ini dapat dihadapi dengan bijak.

Daftar Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun