Mohon tunggu...
Desya Prihatini
Desya Prihatini Mohon Tunggu... Nelayan - mahasiswa

bernyanyi dan menganalisa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengoptimalkan Kinerja Usaha Warung Kaki Lima dengan Sistem Pengendalian Manajemen (SPM)

29 Juni 2023   05:55 Diperbarui: 29 Juni 2023   05:57 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

MENGOPTIMALKAN KINERJA USAHA WARUNG KAKI LIMA DENGAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN (SPM)


Dalam mengelola warung kaki lima penting bagi saya sebagai pemilik untuk memiliki sistem pengendalian manajemen (SPM) yang efektif. SPM adalah rangkaian proses dan alat yang saya rancang untuk membantu saya dalam merencanakan, mengukur, mengawasi, dan mengontrol kinerja organisasi saya. Dalam konteks warung kaki lima, SPM bertujuan untuk mengoptimalkan penjualan, persediaan, dan efisiensi operasional secara keseluruhan. Artikel ini akan menjelaskan konsep SPM dan memberikan beberapa langkah praktis yang dapat saya terapkan dalam mengelola bisnis toko sembako saya.
Langkah-langkah untuk mengoptimalkan sebuah warung kaki lima dengan menggunakan sistem pengendalian manajemen (SPM), diantaranya sebagai berikut:
Pertama adalah Dengan menentukan tujuan yang jelas dan spesifik, hal ini bertujuan untuk :

  • Meningkatkan pendapatan yang diukur dengan peningkatan pendapatan harian, mingguan, atau bulanan. Misalnya, meningkatkan penjualan sebesar 10% dalam 3 bulan pertama,
  • Meningkatkan jumlah pelanggan dengan tujuan dapat mencakup peringkat jumlah pelanggan harian, perolehan pelanggan baru,atau retensi pelanggan, ketiga Meningkatkan kepuasan pelanggan.
  • Dengan meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memberikan pengalaman yang baik kepada pelanggan 
  • Meningkatkan Efisiensi Operasional dengan Berfokus pada pengurangan pemborosan atau peningkatan produktivitas. Misalnya, mengurangi waktu persiapan makanan atau memperbaiki aliran kerja di dapur.
  • Meningkatkan Kualitas Produk dengan Berusaha menyajikan makanan dan minuman berkualitas tinggi. Tujuan ini dapat diukur melalui umpan balik pelanggan atau peningkatan rating produk.
  • Mengembangkan Kemitraan dengan Pemasok dengan Membangun hubungan yang baik dengan pemasok untuk memastikan pasokan bahan baku yang berkualitas dan harga yang kompetitif.
  • Meningkatkan Brand Awareness yaitu denagn Memperluas kehadiran warung kaki lima anda  melalui pemasaran dan promosi yang efektif. Tujuan ini dapat diukur dengan peningkatan jumlah pengikut di media sosial, tingkat interaksi, atau lalu lintas ke situs web Anda.

Dengan memastikan tujuan yang telah ditetapkan spesifik, terukur dapat dicapai, relevan, dan memiliki batas waktu tertentu (Smart Goal). Hal ini dapat membantu saya dalam melacak kenajuan dan fokus pada upaya yang saya perlukan untuk mencapainya

Kedua dengan mengidentifikasi Kinerja yang Diharapkan: Tentukan indikator kinerja yang relevan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Misalnya, peningkatan pendapatan harian, peningkatan jumlah pelanggan, atau pengurangan persentase pemborosan.

Berikut adalah beberapa contoh indikator kinerja yang dapat Anda pertimbangkan untuk mengidentifikasi kinerja yang diharapkan pada warung kaki lima:

1.    Mengukur total pendapatan yang dihasilkan setiap hari. Tujuan bisa mencakup peningkatan pendapatan harian sebesar persentase tertentu dalam periode waktu tertentu.

2.    Mengukur jumlah pelanggan yang datang ke warung setiap hari. Tujuan bisa mencakup peningkatan jumlah pelanggan harian atau mingguan.

3.    Mengukur tingkat kepuasan pelanggan melalui survei atau umpan balik pelanggan. Tujuan bisa mencakup peningkatan skor kepuasan pelanggan atau mengurangi tingkat keluhan pelanggan.

4.    Mengukur waktu yang dibutuhkan untuk melayani pelanggan dari saat memesan hingga menerima pesanan. Tujuan bisa mencakup peningkatan kecepatan layanan atau waktu rata-rata pelayanan yang lebih singkat.

5.    Mengukur persentase pengeluaran operasional (misalnya bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead) dari pendapatan total. Tujuan bisa mencakup pengurangan persentase pengeluaran operasional untuk meningkatkan profitabilitas.

6.    Mengukur persentase persediaan yang tersedia dibandingkan dengan persediaan yang seharusnya ada. Tujuan bisa mencakup mengurangi tingkat persediaan yang tidak terpakai atau mengelola persediaan dengan lebih efisien.

7.    Mengukur persentase penggunaan meja yang ada dalam warung. Tujuan bisa mencakup meningkatkan tingkat pemanfaatan meja atau mengurangi waktu tunggu pelanggan. Mengukur persentase pesanan yang mengalami keterlambatan dalam pengiriman atau persiapan. Tujuan bisa mencakup mengurangi tingkat keterlambatan pesanan atau meningkatkan ketepatan waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun