Hujan menghantam tubuh ringkihnya
Namun matanya terus bercerita menari
Diantara nada yang terkadang lari
Ada bahagia disana
Malam adalah satu potret  kehidupan nyata
Tentang mereka yang bermimpi tanpa terlelap
Ketika jiwa belia yang harus terjaga
Sesederhana tuk' sesuap nasi penyambung nyawa
Bahagia bocah menemui pagi
Lapar t'lah keringkan airmata
Baginya, kesusahan sehari cukup sudah
Jakarta, 14 November 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!