Bukan sebatas lamunan
Kala hujan hampiriku dalam kesendirian
Kukira rintik, rupanya airmata yang jatuh
Tersamar isak yang tak terdengar di kesunyian
Benakku mencoba kuat
Sekalipun isi kepalaku ramai sekali
Ada luka yang berteriak perih mencoba berlari
Dan aku sendiri di antara keramaian yang tuli
Semesta menjadi saksi
Merangkum duka dalam isakan doaku kepadaNya
Sebab hati lelah mengingkari
Tuk' sekian waktu mati suri
Aku lelah mencipta bahagia
Hingga titik tak' kukenali arti dan rasa
Kecuali wujudkan mimpi mereka
Bagiku kini sangat melelahkan raga
Namun rintik hujan teduhkanku
Seperti lantunan yang menghapus amarah
Mengurai kisah satu demi satu
Airmataku menetes hancur
Di kesendirian dan sunyi kini
Hujan dan rintiknya t'lah menjadi saksi
Syukurku kepada Sang Ilahi
Tuk' semua kisah hidupku hingga hari ini
Jakarta, 21 Januari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H