Lalu dikarenakan lokasinya yang dekat dengan minimarket, sangatlah memudahkan aku membeli kopi sachet dan diseduh di pantry. Â Benar-benar memberikan kenyamanan, dan membuatku betah. Â Terlebih ditunjang para pegawai yang ramah dan siap membantu kapanpun aku butuhkan. Â Seperti ketika tetiba signal televisi di kamarku bermasalah maka sigap bantuan itu datang.
Mungkin ada yang kepo, apakah ada Alquran di setiap kamar? Â Maka jawabannya tidak. Â Demikian juga azan tidak terdengar dikumandangkan di lingkungan guesthouse. Â Namun iya, sebuah mushola disediakan di ujung taman. Â Demikian juga ketika hari Jumat sebagian kegiatan di guesthouse terlihat sepi karena menunggu Jumatan. Â Tetapi, ketika hari Minggu, siaran televisi lokal tidak dibatasi menampilkan ibadah non-Muslim. Â Artinya menurutku, asyik-asyik saja. Â Bukankah itu sebuah keberagaman yang indah?
Demikianlah pengalamanku kali pertama menginap di hotel syariah. Â Tentu tidak seperti hotel konvesional, apalagi yang sudah memiliki nama. Â Maka saranku agar tidak salah paham, ada baiknya memperhatikan beberapa hal sbb:
- Mendatangi/ melihat lingkungan hotel/ penginapan
- Melihat kondisi kamarnya serta fasilitas yang tersedia (apalagi jika lewat aplikasi terkadang beda tampilan)
- Menanyakan lebih rinci aturan yang berlaku
- Menghormati dan menjaga perbedaan antara syariah dan konvensional
Demikian sedikit pengalaman yang bisa aku bagikan. Â Semoga menambah wawasan dan memberikan opsi menginap tidaklah selalu harus di hotel konvensional.Â
#hotel
#hospitality
#hotelierwriters
#celestinepatterson
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H