Bahkan seiring waktu, tidak hanya tarian Bali. Â Aku dan beberapa anak Indonesia lainnya juga belajar tari Jaipong dari Jawa Barat, dan tari Gantar dari Kalimantan Timur. Â Bermodal kemampuan menari masing-masing, tidaklah begitu sulit bagi kami mempelajari tarian baru lainnya. Â Kami pun diberikan pakaian tari tradisional menjadi milik pribadi. Â Sehingga setiap kali ada acara, kami siap untuk tampil. Â Mulai dari berpakaian, hingga make up!
Ehhhmm...mungkin ada yang bertanya-tanya, "Apakah kami dibayar?" Â Heheh...jawabannya, jika Rupiah ataupun Dollar, tidak. Â Tetapi sebagai mahasiswa di negara orang, cukuplah bagiku dan teman-teman jika dibayar dengan menikmati masakan Indonesia.
Akhirnya, terima kasih untuk kedua orang tuaku yang telah "memaksaku" menari. Â Lebih tepatnya, menemukan, dan mengasah talentaku hingga berbuah manis. Â Harus aku akui, menari sedikit banyaknya membuatku disiplin, mandiri dan percaya diri. Â Bahkan, berkat, tarian tradisional nyatanya telah membuatku melalangbuana di negeri orang. Â Membuatku bangga dan mencintai Indonesia!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H