Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Tentang Murah Bonus Hantu

13 April 2023   00:58 Diperbarui: 13 April 2023   05:25 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melakukan petualangan liburan dengan berkendara alias membawa mobil sendiri adalah cara keluarga kecilku membangun kedekatan di antara kami.  Selain juga kerinduan kami orang tua agar kedua buah hati mengenal lebih dekat Indonesia, lebih beragam kehidupan dan menjadi pribadi yang kuat.

Teringat serunya karena petualang ini sudah dimulai sejak si bungsu masih di playgroup dan kakak di TK.  Singkat cerita terus berlanjut hingga mereka usia Sekolah Menengah Atas.  Tidak mudah tentunya bagi bocah cilik menikmati perjalanan jauh.  Namun, nyatanya bisa!  Serta banyak hal baik yang dipetik.

Ceritanya, ketika keduanya masih usia belia, pemilihan hotel atau tempat bermalam selalu menjadi prioritas terutama bagiku.  Sangat penting bagiku memastikan hotel tersebut memiliki kamar yang nyaman, kamar mandi bersih dan tentunya fasilitas yang mantap.  Termasuk di sini, apakah breakfast sudah termasuk, dan menunya kurang lebihnya apa.  Tujuannya tentu keamanan dan kenyamanan setelah perjalanan jauh yang ditempuh.  Mengenai harga, asalkan tidak sundul langit, maka masih bisa ditoleran bagiku.

Namun seiring bertambah besarnya anak-anak, maka kriteria ini semakin longgar.  Hingga kata  promo akhirnya menggoyahkan imanku.  Ehhhmm...siapa sih yang tidak tergoda mendapatkan harga miring.  Apalagi jika hanya untuk transit menginap semalam saja.  Bagiku ketika itu, "Apa sih susahnya setelah perjalanan jauh, mampir sebentar makan malam dulu.  Kemudian kita masuk hotel, mandi dan tinggal tidur.  Bangun besok paginya, sarapan dan melanjutkan perjalanan.  Ehhmmm.... gampang khan?"  Lagi pula anak-anak sudah besar sekarang.

Menggunakan aplikasi, maka mantaplah aku memilih salah satu hotel di Kota Cirebon sebagai tempat kami transit semalam sebelum kembali ke Jakarta.  Kebetulan ketika itu sedang musim liburan, dan hari melewati tengah malam.  Seingatku, sudah sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.

"Ma, yakin kita menginap di sini?"  Bergantian kedua buah hatiku menanyakan.  Di dalam hatiku juga bertanya, "Yakin nggak yah aku.  Aku juga paham bahwa kedua anakku bukan anak yang rewel soal menginap selama ini.  Tetapi ini sudah lewat tengah malam, dan pastinya sangat melelahkan untuk suamiku jika harus berkeliling mencari penginapan."

"Adek dan kakak bantu mama turunkan koper kita yah.  Cukup koper saja, karena besok pagi kita sudah lanjut lagi.  Nggak apa-apa, di sini saja kita yah dek dan kakak.  Hanya numpang tidur kok."  Kata suamiku menenangkan anak-anak.  Tidak ada komentar dari keduanya karena mengerti papanya tentu lelah.

Mengenai kamar, luasnya terbilang besar dengan ekstra double bed, kamar mandi juga luas, serta televisi dan fasilitas standar kamar hotel pada umumnya.  Namun, yang terjadi malam itu jadi horor.  Malam panjang mengerikan bagi kami bertiga.  Berbeda dengan suamiku yang langsung terlelap karena lelah membawa kendaraan sejak dari Bali.  Sedangkan aku dan anak-anak terjaga hingga esok pagi.  Kami habiskan malam dengan berbisik sambil mengomentari apa yang kami lihat.

Bagaimana tidak, kami merasa di kamar mandi sangat tidaklah nyaman.  Seperti ada yang mengawasi kami di pojok.  Kemudian, aku sendiri sempat melihat sosok merah bersisik, jongkok di atas lemari dengan mata tajamnya menatapi kami.  Sementara putriku "terus" melihat sosok mengerikan lainnya yang mengawasi kami.  Sedangkan si bungsu gelisah semalaman.  Artinya kami bertiga terjaga hingga matahari terbit!

Aku ingat, begitu matahari terlihat dari balik horden, kami pun bertiga langsung berberes.  Sehingga ketika suamiku bangun, tidak pakai lama kami langsung membawa koper ke mobil.  Bahkan aku memutuskan tidak menikmati sarapan yang menjadi fasilitas hotel.  "Kita langsung jalan saja yah.  Nanti aku jelaskan."  Begitu kataku bergegas kepada suami yang tidak menanyakan lebih lanjut karena menangkap tekanan suaraku.  Serta wajah anak-anak yang sangat tidak nyaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun