Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Plate sudah mengambil langkah antisipasi menyingkapi lonjakan trafik data pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023. Â Terlebih kali ini menjadi libur yang berbeda, karena masyarakat tidak lagi sepenuhnya tercekam oleh pandemi.
"Kalau layanan telekomunikasi Nataru, ya itu kan setiap tahun dilakukan. Â Selama ini trafiknya pasti berbeda, tahun 2020 dan 2021 itu lebih banyak yang WFH, sehingga lebih banyak pemanfaatan pita lebar di rumah-rumah masyarakat," jelas Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate di Depok, Jawa Barat, Jumat (16/12). Â Dikutip dari: indonesiatech.id
Sebagai gambaran untuk kita, mari melihat dua tahun ke belakang. Â Di mana konsentrasi layanan telekomunikasi adalah difokuskan di area residensial. Â Hal ini dikarenakan ketika itu aktivitas masyarakat lebih banyak dihabiskan di rumah, seperti work from home (WFH). Â Artinya, pemanfaatan pita-pita lebar atau layanan fix broadband lebih banyak daripada mobile.
Maka berbeda dengan sekarang. Â Kini, ketika masyarakat hidup di era new normal. Â Terlihat sekali aktivitas masyarakat sudah mulai bepergian. Â Sehingga trafik seluler menjadi penting. Â Kondisi inilah yang membuat Kominfo konsentrasi berkoordinasi dengan operator seluler dan jaringan guna menjaga serta memastikan ketersediaan bandwidth yang memadai, terlebih disaat Nataru 2023 nantinya.
Kebayang saja oleh kita hiruk pikuk bepergian libur Nataru. Â Bisa dipastikan di era serba internet sekarang maka komunikasi ataupun kebutuhan seluler meningkat. Â Belum lagi penggunaan jaringan internet misalnya untuk mengakses website, mencari lokasi penginapan, atau bahkan mencari lokasi menggunakan googlemap.Â
Selanjutnya, di era serba digital maka layanan e-commerce, instant messaging, video conference, streaming video, bahkan mobile gaming pun akan ikut melonjak. Â Di mana kesemuanya adalah mengenai jaringan, yang harus dipastikan tidak terkendala nantinya.
Memang secara pasti belumlah diketahui besarnya lonjakan traffic atau jaringan internet. Â Sebab besarannya akan tergantung pada berapa banyak orang yang melakukan perjalanan dan ke mana tujuannya. Â Tetapi prediksi bisa dilakukan oleh Kominfo.
"Prediksi kita ikuti dari mobile movement-nya masyarakat. Itu akan terlihat pergerakannya di BTS, mereka bergeraknya kemana," tambah Johnny. Â Dikutip dari: indonesiatech.id
Oleh karenanya, berikut langkah atau antisipasi yang diambil Kominfo sbb:
- Melakukan serangkaian tes dan pengujian jaringan untuk memonitor spektrum frekuensi.
Adapun maksudnya, untuk mengetahui seandainya diperlukan bandwidth yang besar. Â Misalnya sebagai contoh, pada saat masyarakat Jakarta ke luar daerah. Â Maka bandwidth-nya akan berpindah. Â Itulah sebabnya hal ini perlu diatur. - Uji jaringan pada daerah padat.
Kominfo bersama operator tengah melakukan uji jaringan di area-area yang akan dipadati masyarakat. Â Adapun tujuannya untuk memastikan saat layanan telekomunikasi nantinya tidak lemot.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!