Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sekali Saja

3 April 2022   20:21 Diperbarui: 3 April 2022   20:32 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.hipwee.com/

Senja yang lapuk termakan usia
Jingga meredup seiring malam menyapa rembulan
Tersimpan cerita tentang hari yang terlewati
Bahagia dan airmata yang tak nyata berbeda
Kesendirian dalam rindu yang merajam kini

Melayangku pada tawa yang hanya kenangan
Kupeluk masa kanakku dibalut bahagia
Cinta tak berujung ayah dan ibu
Terekam abadi, jati diriku
Penuh rindu kubisikan ayah...ibu...

Dia...
Lelaki yang dulu berkeringat untukku kenyang
Lelaki yang memanjaku tanpa kata
Mengantarku mengenal dunia
Lelaki yang menjadi cinta pertama

Dia...
Perempuan yang dulu bertaruh nyawa untukku hadir
Menyebut namaku di setiap doanya
Sembunyikan airmatanya untukku bahagia
Mengantarku menjadi ibu
Di sederhana tutur katanya

Jerit hatiku, andai bisa ku kembali
Aku ingin bermanja
Dipangku penuh cinta seperti dulu
Sekali saja

Aku berhutang waktu
Berhutang maaf untuk dosa
Berhutang airmata untuk amarah dan keangkuhanku
Izinkanku kembali, sekali saja

Aku ingin memutar waktu
Mengukir tawa bahagia mereka
Meski aku tak pernah cukup menebus cinta
Walau untuk sekali saja

Jakarta, 3 April 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun