Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kerja Virtual Dibayar Dolar, Kenapa Tidak?

15 Maret 2022   01:02 Diperbarui: 23 Maret 2022   23:10 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi mengkondisikan paksa kita untuk mempelajari teknologi.  Tidak heran jika kini gaung digitalisasi di segala aspek sulit terbendung.  Singkatnya, ketika ekonomi terpuruk akibat pandemi dan terjadi gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tak terhindari.  Inilah yang membuat masyarakat mulai melirik ruang digital sebagai peluang kerja.

Padahal jauh sebelum pandemi, telah banyak tawaran "receh" kerja freelance yang jika rajin cukup mendatangkan hasil.  Istilahnya, ketimbang hanya diam padahal memiliki fasilitas internet, laptop dan gadget misalnya.  Namun sayangnya dahulu peluang seperti ini masihlah dipandang sebelah mata, dan separuh hati.

Berbagi pengalaman, jauh sebelum pandemi aku terkondisikan harus berhenti bekerja formal.  Kebayang dong rasanya garing betul. 

Terbiasa kerja kantoran, lalu harus menjadi "full mommy" alias ibu rumah tangga mengurus bocah dan segala urusan dapur.   

Meskipun tidak ada yang salah menjadi ibu rumah tangga, sebab itu pekerjaan yang luarbiasa.  Di mana butuh kesabaran dan manajemen tingkat dewa.   Tetapi, persoalannya ada kerinduanku untuk mengaplikasikan ilmu dan pengalaman selama ini.  Sekaligus tidak dipungkiri keinginan mandiri ekonomi.  Walaupun mungkin nominalnya tidak seperti ketika bekerja formal.

Singkat cerita, aku mulai gerah dan memutuskan menjelajahi dunia maya.  Sebagai eks Private Secretary, internet adalah duniaku. 

Tetapi, mengenal pekerjaan freelance seperti captcha dan online survey adalah hal baru.  Penasaran, apa iya bisa mendatangkan dolar seperti yang dijanjikan mereka?

Bertanya tanpa eksekusi tidaklah akan mendapatkan jawaban.  Aku pun mencoba membuktikannya.  Terlebih dahulu mendaftarkan akun Paypal sesuai persyaratan.  Di Paypal inilah nantinya transaksi "hasil kerja" kita akan ditransfer dan dicairkan ke rekening bank milik kita.  Pertanyaannya, apai iya?  Percayalah, itu benar!  Namun, tentunya dibutuhkah kesabaran untuk mengumpulkannya hingga sampai pada nominal tertentu yang boleh dicairkan dari dolar ke rupiah.

Jam terbang membuatku berpikir keras, aku harus bisa lebih!  Bermodal kemampuan berbahasa asing, aku bergabung di expat community.  Pertimbanganku, siapa tahu saja ada yang membutuhkan translator atau Virtual Assistant. Artinya, aku bisa bekerja tanpa harus meninggalkan kedua bocah kecilku.

Akhirnya di dunia maya, tepatnya expat community mengenalkanku kepada dua orang expat Mr. Kally dari Dubai dan Mr. Tako dari Jepang.   Seingatku, aku mengenal Mr. Tako lebih dulu, dan barulah beberapa bulan kemudian Mr. Kally.  Percaya atau tidak, singkat cerita aku menjadi Virtual Assistant untuk kedua orang asing ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun