Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cemburuku

27 Februari 2022   03:45 Diperbarui: 27 Februari 2022   06:34 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.poskata.com/

Aku cemburu kepada debur ombak yang mencium bibir pantai.  Selalu kembali merengkuh butir pasir putih dalam pelukannya.  Berandai diriku satu diantara mereka, jatuh dihangatnya cinta. 

Aku cemburu kepada debur menyambangi karang.  Dia yang memecah sunyi berkawan pekik camar bersahutan.  Setia tak dikikisnya rasa.  Kokoh karang diterjang ombak disapa dalam cinta yang menggelora.

Cemburuku, sendiri berdiri di bibir pantai.  Hatiku kosong walau tertulis sebuah nama.  Lunglai merajam aku kini t'lah mati rasa.   Lelah berpura dalam sandiwara cinta anak manusia.

Cemburuku kepada lautan yang tak bertepi.  Menyatu langit dan samudra terbentang cinta tanpa batas yang andai saja kumiliki.

Jakarta, 27 Februari 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun