Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cinta dalam Secangkir Kopi Hitam

7 Desember 2021   01:49 Diperbarui: 7 Desember 2021   01:51 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://asyikasyik.com/

Hitam tak berarti pahit
Serumput manis, indera perasaku mengecapnya
Kukulum senyum dalam rindu
Menari benakku melayang menembus masa
Di sendiriku mencoba bangkit

Secangkir kopi hitam lama tak tersaji
Dulu sama kita menikmati
Berlalu....
Ketika rintik hujan membawanya kembali
Hangatkanku yang kehilangan dirimu
Tinggalkanku dalam airmata duka
Dan rasa yang tak terucap kata

Di antara dingin hembusan angin menerpa
Tak cukup waktu hentikan rindu tuk' tak kembali
Tak ku ingkari, aku mencarimu
Berharap rintik hujan membawa hadirmu
Walau hanya rupa bayangan

Kuserumput cicip manis berlahan
Berselimut kenangan tetes air basahi wajah
Bukan hujan, namun tangis jerit meronta
Mengapa waktu membawamu pergi
Sebelum aku mengatakan cinta

Jakarta, 7 Desember 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun