Seorang lelaki dengan warna
Mencuri hati membawa bahagia
Bercorak warna lukisan wajah mengundang tawa
Bibir lebar dan mata menggoda
Pipi merah merona manja
Menari dirinya, meloncat dan meliuk diantara mereka
Diantara kami yang tertawa geli
Terpingkal saat dirinya terjatuh dari sepeda
Dipukul kepalanya seolah salahkan diri
Kami tergelak olehnya
Dia lelaki kulihat kini sendiri
Keringat mengucur hapus warna
Hanya lelaki setengah baya
Menghitung pundi milik kami
Sendiri, sepi miliknya
Lelaki yang tak memiliki warna
Tak berbekas gelak tawa bahagia di wajahnya
Menyimpan gemerincing receh di saku celananya
Berputar roda sepeda di bawah matahari
Membawa dirinya kepada nasib berujung kemana
Dia lelaki yang tak sama
Diberinya tawa untuk kami
Menukarnya dengan luka
Menyusuri jalan mencari rejeki
Demi rupiah milik anak istrinya
Jakarta, 13 Oktober 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H