Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Semakin Digital, Semakin Maju

30 September 2021   02:28 Diperbarui: 30 September 2021   06:02 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi transformasi digital |Photo by ThisIsEngineering from Pexels

Pandemi menjadikan transformasi digital sebagai kunci pemulihan ekonomi adalah sebuah fakta.  Bahkan percaya diri Johnny Plate Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), mengatakan bahwa pemerintah akan berupaya melakukan optimalisasi produktivitas ekonomi digital agar di tahun 2025 bisa tumbuh menjadi USD124 Miliar.

"Melalui optimalisasi produktivitas yang didorong oleh transformasi digital, PDB nasional diperkirakan dapat meningkat sebesar 1% pada tahun 2024.  Sedangkan nilai ekonomi digital Indonesia pada tahun 2025 juga diprediksi akan tumbuh hingga 23%, yakni sekitar USD124 Miliar atau setara dengan Rp1.781 Triliun," jelas Johnny dalam Rapat Kerja bersama Komite I Dewan Perwakilan Daerah RI, di Gedung DPD RI, Jakarta, Selasa (21/09).  Dikutip dari: indonesiatech.id

Apakah ini khayalan tingkat dewa?  Sama sekali, tidak.  Menurut data, kekuatan demografis digital Indonesia pada Januari 2021 sudah mencapai 202,6 juta orang atau 73,7% dari total populasi.  

Kemudian, alasannya lainnya, karena negeri ini menyimpan banyak potensi.  Sekaligus menyadari bahwa transformasi digital memungkinkan aktivitas kehidupan bermasyarakat dan bernegara bermigrasi dari kehidupan ruang fisik ke kehidupan ruang digital.

Berdasarkan pertimbangan inilah, sangat tepat kita meninggalkan cara berpikir konvensional.  Kemudian beralih menggunakan kemajuan teknologi, dalam hal ini migrasi ke ruang digital.

Dukungan pemerintah pun nyata terlihat kini terhadap berbagai program guna mempercepat akselerasi adopsi digital bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).  Sadar ini dapat menekan angka pengangguran, dan nyatanya memang mampu mendongkrak pemulihan ekonomi. 

Dibuktikan dengan bertumbuhnya industri rumahan yang menggunakan aplikasi pemesanan.  Bahkan, kini ada aplikasi jasa titip belanja. Terobosan luarbiasa, karena transformasi digital memungkinkan lahirnya banyak inovasi, dan berdampak pertumbuhan ekonomi.

Mungkin ada baiknya kita lihat contoh paling nyata kondisi industri pariwisata.  Mari kita melirik Bali yang mendunia ketimbang Indonesia mungkin.  

Miris, karena pandemi pun ikut meluluhlantakan Bali hingga mati suri.  Sementara selama ini begitu banyak industri yang berjalan dan menjadi sumber kehidupan masyarakat setempat.  Contohnya, menjadi pengepang rambut di Pantai Kuta saja, bisa jadi mata pencaharian.

Kondisi mati suri pariwisata jelas tidak bisa dibiarkan.  Sebab, industri pariwisata merupakan sektor andalan Indonesia.  Tidak hanya Bali, karena Indonesia memiliki Jogyakarta, Pulau Komodo, Raja Ampat, Nias dan masih banyak lagi.  

Berbicara pariwisata pun tidak hanya membicarakan keindahan alam, tetapi juga budaya, kerajinan tangan, bahkan kuliner.

Disinilah kita dituntut berpikir ribuan langkah ke depan.  Diam dan menunggu, jelas bukan jawaban.  Tetapi kita harus menjemput bola dengan memberikan akses informasi sebanyak dan selengkap mungkin hingga menjangkau belahan dunia manapun.

Brilliant!  Hanya ruang digital yang sanggup menembus ruang dan waktu tanpa batas!  Artinya, transformasi digital menjadi kata kunci.  Sehingga tepat langkah Johnny Plate, bahwa Kominfo akan terus mendorong transformasi digital di penjuru tanah air.  Sesuai dengan motto Kominfo terbaru, "Semakin Digital, Semakin Maju."

Terdapat 2 strategi Kominfo untuk mewujudkannya yaitu:

Mempersiapkan jaringan infrastruktur internet, terutama di daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal)

Langkah ini telah dilakukan Kominfo dengan pembangunan masif menara BTS.  Sehingga memberikan jaminan ketersediaan sinyal bagi para wisatawan lokal, dan mancanegara.  

Dampak ini pun akan dirasakan oleh pelaku ekonomi kreatif yang menjadi dimungkinkan untuk promosi dengan jangkauan tak terbatas.  

Bagi kawasan wisata sendiri, ini akan mewujudkan smart destination dan smart traveler.  Kemudian, jaringan internet mumpuni memungkinkan informasi dan promosi dapat dilakukan melalui gawai.  

Mencari daerah wisata, pemesanan tiket pesawat, penginapan, kuliner dan hal menarik apapun bisa dengan mudah ditemukan dalam genggaman kini.  Termasuk pembayaran sekalipun kini bisa dilakukan secara digital.

Komunikasi publik yang efektif dan menarik

Kominfo menyadari pandemi membuat masyarakat dilanda kecemasan.  Terlebih dengan sebaran hoaks dan berita menyesatkan.  Tentu ini mempengaruhi pertumbuhan ekonomi jika tidak segera diluruskan.  

Padahal seperti diungkapkan oleh Sandiaga Uno Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, saat ini saja Bali sedang bersiap pelaksanaan uji coba membuka diri bagi wisatawan mancanegara kembali.  

Tentunya dengan pertimbangan protokol kesehatan dan standard Clean, Health, Safety and Environment (CHSE) ketat yang harus dipatuhi.  Menariknya, kehadiran aplikasi PeduliLindungi "skrining, tracing dan tracking" ikut mengambil peran.  

Sehingga kini semakin banyak terdistribusi di berbagai destinasi wisata.

Benang merahnya menjadi jelas, bahwa kita harus melakukan perubahan dengan transformasi digital.   Tidak hanya ekonomi akan pulih, masyarakat pun ikut dicerdaskan.

Kenapa bisa disimpulkan demikian, karena ruang digital membuka cakrawala, menggali potensi diri dan membuka lebih banyak peluang berusaha.  Sekaligus, lewat literasi digital, masyarakat didewasakan untuk tidak terkecoh dengan hoaks.

Faktanya, kita tidak bisa mengingkari pandemi telah merubah wajah dunia.  Sehingga motto terbaru Kominfo, semakin digital, semakin maju jelas bukan halu.  Melainkan sangat realistis, karena sejatinya hidup harus dinamis, dan bukan statis.

Jakarta, 30 September 2021

Sumber:

www.indonesiatech.id

www.antaranews.com

money.kompas.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun