Menghitam kelam pekat langit merintih sedih. Â Selubungi hati manusia berbalut pilu. Â Menetes airmata langit menangis basahi bumi. Â Diantara isak manusia yang menusuk nurani. Â Saat maut merengut paksa mereka yang dicinta.
Semilir angin menyapa malam pedih. Â Temani langit sepi tak berbintang. Â Bulan sembunyi di balik awan berselimut duka. Â Sementara manusia tercekam diantara waktu menunggu maut.
Hitam langit berbalut duka. Â Tawa yang kini hilang diantara kita. Â Memeluk erat mereka yang dicinta. Â Meronta melawan maut yang mengintai paksa.
Duka...langit hitam mencekam. Â Berlutut, menjerit hati manusia pasrah. Â Memanggil namaNya, Â Ya.....Bapa...Tuhan...Allah....Rabbi...ampuni kami.
Jakarta, 7 Juli 2021
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI