Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengenal Angin Duduk "Awal" Serangan Jantung

29 Juni 2021   16:15 Diperbarui: 29 Juni 2021   16:21 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istilah angin duduk mungkin umum didengar di masyarakat Indonesia.  Serangan yang membahayakan karena bisa berujung kematian.  Tidak jarang orang menyimpulkan gejala seperti dada terasa sesak, diikuti dengan keringat dingin, pusing, dan lemas sebagai serangan jantung.   Faktanya, inilah yang disebut dengan angina pectoris atau umum disebut angin duduk.  Hal yang harus diwaspadai "awal" terjadi serangan jantung.  Kondisi yang tidak disadari oleh banyak masyarakat kita.

Apa yang dimaksud dengan angin duduk (angina pectoris) sebenarnya?

Mari kita mengerti lebih rinci, angin duduk atau angina adalah penyakit yang ditandai dengan nyeri dada seperti ditekan atau diremas. Bahkan, nyeri dada akibat angin duduk ini bisa menjalar hingga ke lengan kiri, leher, rahang, dan punggung.

Kondisi ini akibat otot jantung kurang mendapatkan pasokan oksigen dari aliran darah.  Kenapa ini terjadi, sebab pasokan darah ke otot jantung terganggu dikarenakan penyempitan pembuluh darah.

Kita ketahui agar jantung dapat bekerja dengan baik, maka jantung membutuhkan cukup darah yang kaya akan oksigen.  Darah ini dialirkan oleh dua pembuluh besar yang disebut pembuluh koroner.  Terjadinya angin duduk adalah ketika pembuluh koroner mengalami penyempitan atau pengerasan pada pembuluh darah.

Gejala Angin Duduk antara lain:

Sesak nafas, dada terasa terhimpit, pusing, mudah lelah, keringat berlebihan, gelisah, dan mual.

Jenis Angin Duduk adalah:

Angina stabil
Dipicu oleh aktivitas fisik, misalnya olahraga.  Ketika seseorang berolaharaga, jantung membutuhkan banyak oksigen di darah.  Tetapi kebutuhan ini tidak tercukupi dikarenakan ada penyumbatan.  Serangan angin duduk stabil umumnya dipicu oleh kebiasaan merokok, stres, makan berlebihan, dan udara dingin.

Angina tidak stabil
Dipicu oleh timbunan lemak atau pembekuan darah yang menghalangi atau menghambat aliran darah menuju jantung.  Sekalipun pengidap sudah mengonsumsi obat dan istirahat, tetapi nyeri dada akibat angin duduk tidak stabil akan tetap ada.  Kondisi ini jika tidak segera ditangani, bisa berkembang menjadi serangan jantung.

Angina varian (angina duduk Prinzmetal)
Kondisi ketika arteri jantung menyempit sementara akibat spasme atau kekakuan pembuluh darah.  Angin duduk varian bisa terjadi kapan saja, bahka ketika sedang beristirahat sekalipun.  Ini terjadi akibat penyempitan sementara pada pembuluh darah dan menyebabkan pasokan oksigen dari aliran darah ke jantung menurun, sehingga timbul nyeri di dada.  Mengatasinya dapat diredakan dengan obat-obatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun