belanja online. Â Padahal jujur, aku bukan fans belanja online, dan cenderung menolak awalnya.
Kemajuan zaman memaksa kita untuk semakin cerdas, dan itu sangat baik. Â Termasuk dengan kehidupan kita pun yang dituntut harus mau berubah. Â Salah satunya adalah, kita semakin diperkenalkan dengan gayaBerbagi sedikit pengalaman ketika lebih 10 tahun lalu pernah bekerja di sebuah konsultan bank. Â Kebetulan aku mengerjakan beberapa proyek reward untuk para nasabah yang poinnya bisa ditukar dengan hadiah. Â Poin ini adalah akumulasi seberapa sering mereka membelanjakan dengan menggunakan kredit/ debit card. Â Mereka lalu bisa memilih poin tersebut untuk ditukar dengan barang, misalnya ditukar tas, dompet atau alat elektronik.
Salah satu tugasku adalah mendisain dan membuat tampilan "toko" menarik. Â Tetapi, kocaknya ketika itu aku polos mengatakan kepada Pak Bos ekspat, "Ehhhmm...if this is me then I won't choose any. Â I prefer to see in physic than only picture, since the colour or size could be difference. Â Unless electronic, no doubt for this."
Hahaha...aku memang jadul cara berpikirnya ketika itu, meski secara skill dipastikan mantaplah. Â Terbukti jawaban telak Pak Bos ketika itu menjadi kenyataan sekarang. Â "Well, you will see that you couldn't stay in the same place forever. Â You have to open your mind, since to see the world have to learn and change faster. Â In fact, later over time people will leave conventional shopping methods." Â Mantap dan terbuktilah kini, bukan lagi sebuah program tetapi sebuah marketplace alias toko online!
Melihat sekarang, pandemi hanyalah mempercepat dunia berubah dalam segalanya. Â Perubahan significan sudah terjadi di dunia pendidikan. Â Tidak hanya murid dan guru, tetapi orang tua juga dituntut memahami segala hal yang berhubungan dengan dunia maya.
Inilah yang terjadi sekarang, dunia maya yang menjadi nyata. Â Termasuk urusan belanja pun mengalami pergeseran, karena pasar dan toko tidak harus di dunia nyata. Â Tetapi, di dunia maya kita pun memiliki banyak pilihan tak terbatas harga dan varian.
Masalahnya, belanja di dunia maya atau biasa dikenal dengan istilah belanja online, tidak cukup hanya punya uang saja. Â Tetapi ada beberapa istilah dan tips yang harus kita miliki supaya tidak kecewa ataupun bersalahan.
Inilah perbedaharaan istilah yang bisa menambah wawasan untuk belanja online:
- Ongkir (Ongkos Kirim), atau biaya pegiriman
- Freeong (Free Ongkir), yang berarti gratis tidak ada ongkos kirimnya.
- Agan, adalah sebutan untuk penjual
- Sis/Sista, sebutan singkatan dari sister (saudari) panggilan untuk penjual dan pembeli wanita pada jual-beli online.
- Jokul, berarti jual
- COD (Cash on Delivery), dimana barang dibayar di tempat si penerima pesanan.
- PO (Pre-order), pembeli akan membayar terlebih dahulu, dan barang akan dikirim setelah siap. Â Maksimal PO adalah 7 hari kerja.
- Ready Stock, yang artinya barang sudah ada bukan PO.
- Dropship, adalah sistem penjualan dimana pembeli dapat memperoleh harga murah dan menjual barang kepada orang lain tanpa perlu mengemas ataupun mengirimkannya. Â Sebab semuanya hingga proses pengiriman akan dilakukan oleh penjual pertama atas nama pembeli, langsung kepada pelanggan pembeli, atas nama pembeli.
- PCB (Pantau Cocok Bayar), ini kebalikan dari COD karena calon pembeli diminta datang ke lokasi penjual.
- Cashback, program yang dikeluarkan oleh toko online dimana akan memberikan pengembalian uang jika pembeli berhasil melakukan pembelian nominal atau transaksi tertentu.
- No Afgan, dari lagu Sadis yang dipopulerkan oleh Afgan. Â Digunakan penjual kepada pembeli yang menawar terlalu murah dari harga asli.
- Trusted, berarti penjual yang bisa dipercaya (bisa dilihat dari Testi)
- Pengiriman instan, berarti layanan pengiriman barangnya dengan estimasi waktu sampai lebih cepat dibanding sameday. Â Ada kemungkinan cukup 2-3 jam pengantaran, tergantung jarak tempuh dan ekspedisi yang digunakan.
- Testi, kependekan dari testimoni, yakni respon kepuasan dari pembeli mengenai produk atau jasa yang ditawarkan oleh penjual.
- DM (Direct Message), adalah percakapan pribadi penjual dan pembeli mengenai produk yang akan dijual dan dibeli.
Selain itu, belanja online juga membutuhkan kejelian karena kita tidak melihat secara fisik. Â Tetapi, bukan berarti tidak terjamin karena di dunia nyata pun bisa jadi kecewa ketika belanja. Â Apalagi di dunia maya, khan begitu logikanya.
Inilah saran yang harus diperhatikan ketika belanja online:
- Gunakan Situs Terpercaya, membantu kita mendapatkan barang dengan kualitas terbaik, dan mengurangi kemungkinan tertipu. Â Terpenting, informasi pribadi kita terjaga aman.
- Lihat rating dan testimoni, ini penting untuk memastikan kualitas dari toko apakah terpercaya atau sebaliknya.
- Cek harga, ada baiknya kita sebagai pembeli juga melakukan perbandingan harga dengan toko lainnya demi mendapatkan barang dengan kualitas dan harga yang baik.
- Riset dan pelajari produk, sangat penting kita mengetahui pasti produk yang kita beli.
- Syarat dan Ketentuan Berbelanja, fokus pelajari terlebih dahulu syarat dan ketentuan berbelanja di situs tersebut seperti garansi produk, prosedur penukaran atau pengembalian barang, dan biaya transaksi, jika ada.
- Prosedur dan Biaya Pengiriman, pertimbangkan apakah barang yang dibeli cukup banyak atau berat. Â Ini penting agar tidak menjadi beban biaya pengiriman melebih anggaran.
- Metode pembayaran, perlu dipastikan COD, transfer atau kredit.
- Bisa dihubungi dan tanggap, juga merupakan hal penting karena kita bisa menanyakan lebih rinci sebelum memutuskan membeli.
- Refund dan retur, perlu kita memperhatikan apakah fitur ini ada demi menghindari kerugian atau kekecewaan di pihak pembeli.
- Membuat video, ada baiknya ketika membuka paket belanja online kita buat videonya. Â Ini penting untuk menghindari kemungkinan barang rusak atau cacat karena pengiriman atau hal lainnya. Â Sehingga kita bisa mengajukan komplain.
Secara pribadi aku harus mengakui, bahwa kita harus berubah. Â Dunia berubah dengan cepat, dan kitalah yang harus mengejarnya. Â Lah apa iya kita akan terus hidup di tahun yang sama, atau parahnya memilih hidup mundur? Â Pastinya tidak dong.