Wuiihhh...cepatnya waktu berlalu. Tahu-tahu dan tahu-tahu sudah akhir minggu. Apa kabarmu diary? Maaf lupa nanya, karena hari ini aku senangnya selangit! Hehhe...nggak nanya? Aku kasih tahu saja, khan kamu sahabat setia.
Kemarin siang, menemukan pesan di WA ku, konformasi buku 150 Kompasianer Menulis sedang otw alias on the way! Greesss...aku kemarin langsung ngilu, dan geli berbarengan. Hayuuu...pasti penasaran kenapa kok ngilu dan geli itu nggak nyambung loh!
Ngilu karena buku tersebut kali pertama tulisan aku dimuat dalam sebuah buku. Nah, gelinya karena buku tersebut adalah ucapan syukur atau tanda kasih pernikahan Pak Tjiptadinata dan Ibu Roselina yang ke 56.
Bahasanya aku, Pak Tjip dan Ibu Rose adalah Romeo dan Julietnya Kompasiana yang patut jadi teladan untuk para penulis. Melihat keharmonisan keduanya lewat tulisan saja sudah bikin kesengsem. Apalagi seandainya bisa bertemu. Heheh..
Nyambung ke buku, harusnya, dan idealnya kitalah yang memberikan hadiah untuk perjalanan indah pernikahan Pak Tjipta dan Ibu Rose. Tetapi, luarbiasanya dengan rendah hati justru sosok senior inilah yang memberikan hadiah kepada kami lewat buku.
Siang tadi sekitar pukul 11.00, aku sendiri yang menerimanya. Kebetulan aku sedang di dapur, dan sayup kedengaran suara orang di gerbang. Kepalaku ini langsung percaya diri, "Buku Pak Tjip". Berlarilah aku ke teras, "Paket dari Kompasiana yah?" tanyaku semangat.
Yup done, paket dikemas rapi dengan plastik merah, benar dari Kompasiana. Setelah menandatangani, sah sudah aku bawa masuk! Hahah... aku pamer menunjukkan kepada suami dan kedua anakku, "Taraaa....kataku bahagia sekali." Berebut, mereka pun ingin melihat sambil senyum mengambang ketularan bahagiaku.
Duhh...Pak Tjip dan Ibu Rose memang keren, karena bukunya sanggup memberikan kebahagiaan seisi rumahku! Padahal yang merayakan ulang tahun siapa, tetapi yang mendapatkan kado siapa. Heheh...
Bagi aku, buku ini sangat berarti sekali. Ini menjadi penyemangatku untuk semakin mengasah diri. Ssst...sekedar info, menulis juga membuat aku jadi disiplin dan konsisten! Iya, maksudku kalau menekuni sesuatu jangan setengah hati. Selain itu, topik pilihan di Kompasiana secara tidak langsung membuat aku jadi pintar karena mencoba mencari tahu sebelum menuangkan dalam tulisan.
Buku 150 Kompasianer Menulis sesuatu banget. Malam ini aku mulai membaca tulisan dari beberapa kompasianer. Luarbiasa, sambutan di awal buku saja sudah terasa ketulusan dan cinta yang saling memotivasi. Terima kasih untuk semua yang terlibat mewujudkan buku ini dari awal hingga akhirnya berada di tanganku.