Cerita tentang ulang tahun adekku. Â Iya, tanggal 20 Februari yang baru lewat ini ultah adekku, persis dibawahku. Â Dulu, ultahnya tidak mengingatkanku tentang apapun. Â Kami biasanya membeli atau memasak untuk dinikmati bersama.
Begitulah, kedua orang tua kami membesarkan. Â Tidak pernah kami merayakan ultah dengan heboh, bahkan dibelikan kue tart saja rasanya tidak. Â Kami biasanya hanya makan "sedikit" istimewa ketimbang hari biasanya.
Kembali ke soal dulu ketika bapak masih ada, maka bapak akan membuat menu spesial untuk kami. Â Heheh...iya, bapak memang hobinya memasak. Â Itulah caranya mengungkapkan rasa sayang kepada mama dan anak-anaknya. Â Tetapi, bapak sudah berpulang. Â Hanya kenangan tentangnya yang membuat kami tetap merasa dirinya ada.
Termasuk hari ini, ketika adekku berulang tahun. Â Aku ingat, saat terakhir bapak masih ada, waktu itu bapak bilang, "Malam ini kita makan enak, ada sate padang." katanya sambil menyebut namaku. Â Yup, sejak bapak sakit-sakitan, akulah yang memasak di rumah, karena mama sudah lama stroke.
Sate padang dan lontongnya memang kesukaan bapak. Biasanya kalau sudah makan sate padang, pasti deh si bapak nambahin secentong nasi. Â Padahal sudah ada lontongnya, tapi selalu kurang. Â "Bumbunya itu loh, enak," begitu katanya selalu. Â Hehehh...
Ehhhmmm.....jadi ingat, waktu itu adekku yang ultah ini sedang dapat berkat, menang angpao Imlek yang biasa diadakan di Kemayoran. Hadiahnya seru, sebuah motor! Â Tetapi adekku memilih langsung menjualnya, alias dijadikan uang ketimbang motornya di bawa ke rumah.
Adekku ini bisa dibilang hoki, dan dia tidak pelit. Â Bukan sekali, tetapi sering sekali beruntung. Â Di setiap keberuntungannya selalu kami ikutan kecipratan. Â Termasuk sate padang saat ultahnya terakhir bersama bapak. Â Paham kalau bapak suka sate padang, dan itulah yang dibelinya.
Lahap banget bapak menikmati sate padang kesukaannya itu, dan seperti biasa bonus satu centong nasi. Â Itulah kenangan "manis" sebelum sebulan kemudian bapak sakit parah dan meninggalkan kami selamanya.
Diary, malam ini aku kembali teringat bapak. Â Rasanya rindu dan sedih banget, meski sudah 5 tahun bapak pergi. Â Di setiap ulang tahun adekku ini, selalu rasa nyesek itu datang, dan menyakitkan.
Mungkin miris, berbeda sewaktu ulang tahunku beberapa bulan lalu. Â Ketika itu adekku membelikan kue tart kecil. Â Kejutan manis yang disimpannya di kulkas. Â Hehehh...mudah-mudahan suka, katanya.