Menjulang tinggi gedung menyentuh langit. Â Berdiri di antara keangkuhan mimpi manusia kota. Â Di antara gaung kesibukan deru kendaraan. Â Tajam aroma polusi knalpot merebak mengotori paru kehidupan. Â Berbaur menusuk, menyatu asap rokok mematikan.
Serakah waktu kehidupan kota tak mengenal batas. Â Melintas anak manusia tanpa bersapa. Â Tertatih paksa berpacu didera kesibukan. Â Membutakan pagi dan malam. Â Mengganti bulan menjadi matahari. Â Mengubah waktu hidup milik-Nya.
Tubuh-tubuh terseok dihancur lelah. Â Terbaring rapuh tulang kecewa. Â Terhempas mimpi dan harapan tak berbanding peluh. Â Menyalahi diri, di tangisan sunyi.
Tak sanggup menyentuh langit, letih menggapai mimpi. Â Tersungkur di kakiNya, di rinai airmata. Â Aku lelah, ya....Sang Khalik.
Jakarta, 17 Februari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H