Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Nikmati dan Bersyukur Supaya Tidak Frustasi!

30 Januari 2021   22:49 Diperbarui: 30 Januari 2021   23:00 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.maxwell.cz/

Kata orang cara menikmati yah dengan bersyukur.  Maaf, jangan diartikan pasrah, karena itu beda!  Begitulah kehidupan, karena segala sesuatu pasti ada konsekuensinya.  Termasuk, ketika kita di dunia kerja ditempatkan pada posisi sulit.  Dimana waktu pribadi kita terusik karena urusan pekerjaan.

Kondisi ini tidak sedang saya jalani saat ini.  Tetapi dulu kondisi "nyebelin" ini langganan!  Sangking seringnya, saya tidak bisa membedakan mana jam kerja, dan mana yang bukan.  Heheh...membingungkan memang.  Seperti bingungnya saya karena gajinya tidak tambah walau kerjaannya bertambah.  Uuupppssss.....Tetapi apakah saya ngamuk-ngamuk?  Enggaklah!  Saya menemukan solusinya, nikmati dan bersyukur!

Flash back, saya ketika itu Private Secretary.  Dahsyatnya posisi ini mengharuskan saya terlibat dalam urusan "Pak Boss" yang seorang expatriates itu nyaris 24 jam!  Bukan hanya pekerjaan, urusan sekolah anaknya pun, jadi urusan saya! 

Hahah...jadi ingat, pernah ditelpon malam-malam oleh asisten rumah tangganya (ART) karena si boss dan si ART nampaknya tidak nyambung. Alhasil saya terpaksa turun tangan.  Singkat ceritanya, ngejelimet tapi happy ending!

Kondisi di kantor pun idem serunya.  Kebangetan sering harus pulang malam, bahkan subuh!  Terus, apa saya libur setelahnya?  Sekali lagi, tidak!  Meski meninggalkan kantor jam 04.00 subuh, tetap saja jam 08.00 pagi saya harus ngantor

Bedanya, komunikasi saya dan Pak Boss sangat baik, hasil kerja saya pun selalu maksimal.  Kabar baiknya, selama menjadi Private Secretarynya saya terbilang merdeka.  Diluar tanggungjawab pekerjaan, saya asyik-asyik saja jika mau mengambil cuti atau balik pulang jam makan siang agak molor.  Intinya, tanggungjawab, dan tahu mengatur waktu.  Jika perusahaan membutuhkan maka saya harus siap!  Siap, benaran siap dan totalitas!

Tidak hanya kelonggaran waktu, lucunya saya juga punya jatah kuliner.  Nyaris di setiap weekend atasan saya ini akan mengatakan begini, "Take one or two friends with you, and find a unique, cozy or classic restaurant for me.  Enjoy your weekend and take a note how you feel there."

Hahah....dan itulah yang saya lakukan, kulineran mencoba berbagai restaurant masakan Indonesia, Arab, India, Jepang, Meksico dan apa aja deh.  Sesekali mengajak rekan kantor bergantian, dan sesekali mengajak saudara.  Heheheh....dan, kerennya lagi, saya dimodalin Pak Boss!

Mungkin orang akan mengatakan, "Wahhh...enak banget."  Tetapi, jujur awalnya saya merasa kesel.  Bayangkan, weekend pun saya punya "tugas", meski itu hanya diminta makan sana-sini.  Berasa kehilangan kebebasan, begitu sih dulu saya ngomel.

Jika mau menuruti kesal, maka bisa frustasi!  Tetapi khan rugi diri sendiri!  Mending juga mencoba melihatnya dengan cara pandang positif.  Mencoba mengkomunikasikan dengan baik dengan atasan.  Berlahan dengan rasa positif dari diri kita, maka kita akan menikmati dan mencintai pekerjaan kita sekalipun mungkin sesekali mengusik waktu pribadi kita.  Tetapi cobalah melihatnya dengan bijak.  Toh kondisi seperti ini tidak selalu terjadi, hanya sesekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun