Ssstt....diary, aku cerita yah. Â Maaf, bukan menari di atas kesusahan orang lain. Â Tetapi pandemi membawa "keberuntungan" untukku. Â Yup, aku berkenalan dengan Kompasiana, tepatnya pada 31 Mei 2020 lalu. Â Gara-garanya karena tertarik puisi yang ada di Kompasiana. Â Meski memang sih aku suka menulis. Â Tetapi, nggak tahu kenapa sejak pandemi jadi ingin berpuisi. Â Pertemuan yang tidak sengaja, tetapi kok kangen kalau tidak menyapa. Â Heheh...
Di salah satu artikel aku pernah cerita, tulisan pertamaku memang sebuah puisi.  Kenapa puisi, karena  aku ingin jago membuat puisi. Menurutku, puisi itu mengandung kata-kata yang cantik dan kaya makna. Di Kompasiana ini banyak penulis yang jago-jago bisa menjadi tempatku belajar.
Lalu seperti umumnya pendatang baru yang mentah (sekarang juga masih mentah), blank banget tidak tahu apa arti centang hijau dan biru. Heheh...jadi malu, aku juga tidak tahu caru menaruh foto profile. Â Akhirnya dengan segala perjuangan banyak bertanya, semuanya bisa dilengkapi deh, termasuk mengisi data validasi. Â Uuuppss...ini bagian serunya karena katanya nanti ada K-Rewards alias cuan!
Serius, seiring waktu justru lupa pada K-Rewards. Â Selain karena merasa terlalu jauh untuk berharap. Â Aku juga terlanjur senang berat ketika beberapa puisiku menjadi pilihan. Â Rasanya bagaimana gitu, terbang melayang! Â Masalahnya aku tuh mentah banget berpuisi.
Tetapi sejak itulah seperti dikasih dopping, aku mulai nginjak gas menjelajah mencari tahu apa saja sih di Kompasiana. Â Eeee..... ketemu Topik Pilihan! Â Ehhhmmm...apa ini pikirku. Â Ooo...rupanya ini topik---topik yang bisa menjadi bahan tulisan para Kompasianer.
Aku kalap, dan mulai dengan rajin menulis, dan menulis setiap artikel di setiap  Topik Pilihan yang memang beragam.  Kocak, aku dag...dig...dug...sendiri, kira-kira jadi pilihan nggak yah?  Banyak pembacanya nggak yah?  Heheh...iyo, aku mulai ketagihan menulis!  Aku ingin menulis artikel yang menarik dan membuat pembaca senang.  Terus aku juga mulai ingin membagi, entah itu membagi cerita, pengalaman ataupun pengetahuan!
Ketagihan menulisku makin menjadi ketika Pak Tjipta yang rupanya sosok senior di Kompasiana mampir di artikelku, dan juga Ibu Rose. Heheh...aku makin senang dan semangat. Â Apalagi lewat artikel kedua sosok hebat ini aku belajar banyak hal.
Salah satunya, dari Pak Tjipta aku belajar untuk konsisten menulis setiap hari. Â Jangan jadi penulis yang hilang timbul seperti lumba-lumba begitu kata Pak Tjipta. Â Kemudian dari Ibu Rose, aku belajar untuk selalu menyapa pembaca yang mampir di artikelku, dan juga melakukan hal sama di artikel penulis lainnya.
Wuihhh...nggak terasa hidupku jadi berwarna, mendapatkan pengetahuan dan juga teman-teman penulis lainnya. Â Kami saling follow satu dengan lainnya. Â Menurutku sih itu keren dan seru banget!
Aku lalu belajar disiplin, berusaha menyempatkan menulis minimal satu artikel untuk Kompasiana. Â Tetapi, berhubung bisanya subuh, maka artikelku pun kebanyakan munculnya subuh. Â Hahah...cueklah, tetapi itu rutin loh!