Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Vaksin Dirimu, Demi Memutus Mata Rantai Pandemi Covid

23 Januari 2021   19:29 Diperbarui: 23 Januari 2021   19:47 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak kenal maka tak sayang mungkin pepatah yang cocok untuk "ribut-ribut" vaksin saat ini.  Teringatnya saja, di awal pandemi ramai seisi dunia berteriak, "Kapan sih vaksin ditemukan?  Duhhh...mudah-mudahan segera deh, supaya si Covid beres." 

Lalu di negeri kita yang suka ngebanyol ini beda lagi teriakannya, "Duhh....Pak Jokowi, buruan dong Indonesia pesan vaksin seperti negara lain.   Ehhmmm...vaksinnya gratis atau bagaimana Pak Jokowi?  Oiya, halal khan yah pak?  Bapak nanti duluan yah supaya kami yakin."  Bla...bla...bla..dan bla...rakyat berteriak minta didengar.

Teng...ing...enng.....dengan senyum sabarnya Pak Jokowi meluncurkan vaksin Sinovac untuk rakyat di negeri ini.  Memang belum semua rakyat dapat, karena harus bertahap.  Kemudian pemerintah pun melengkapi dengan tahap pengujian oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan tentunya sertifikasi halal dari MUI demi memastikan semua aman.

By the way on the way busway, tolong dicatat, tidak semua negara seberuntung negeri kita karena contohnya Malaysia masih belum mendapatkan vaksin loh.  Wokeh...paham yah..., jadi seharusnya sih semua beres dong saat ini.

Dubrakkk....dilala....rakyat menyambut sukacita, tetapi malah balik ribut lagi, "Sinovac aman nggak?  Kok di berita ada kejadian ini dan itu?  Pak Jokowi kemarin divaksin Sinovac beneran atau boongan sih?"

Wwkwkwk......maunya rakyat Indonesia ini apa sih?  Maaf, saat ini bukan waktu yang tepat untuk ngelawak.  Di masa pandemi Covid kita berpacu dengan waktu, dan selama nyaris setahun ini sudah terlalu banyak yang dikorbankan.  Bukan hanya ekonomi hancur lebur, tetapi kita kehilangan orang-orang terkasih!  Lha, apa iya, masih mau berdebat kusir lagi?

Wokeh, mari kita sama-sama belajar sebenarnya vaksin itu apa.  Meski sebenarnya sih sewaktu bayi kita semua ini sudah divaksin oleh emak kita. 

Apa itu vaksin?
Vaksin dikenal juga sebagai imunisasi, dan tujuannya untuk mencegah manusia terkena berbagai penyakit berbahaya atau mematikan.  Singkatnya, vaksin untuk pencegahan terhadap penyakit-penyakit yang mudah sekali menular atau mewabah.  Beberapa vaksin yang umum dikenal saat ini misalnya, polio, campak, tetanus, tuberkulosis, hepatitis B, difteri, pneumonia, gondongan, dan kanker serviks.

Sejarah Vaksin
Apakah vaksin hal baru, jawabannya tidak.  Vaksin di dunia medis sudah dikenal sejak 1000 tahun lalu!  Vaksin pertama adalah vaksin cacar, ditemukan oleh Edward Jenner, seorang dokter dari Berkeley sebuah desa di Inggris pada 1796.  Saat itu cacar atau variola dikenal sebagai pandemi yang mematikan.  Jenner mengamati penduduk lokal yang bekerja sebagai pemerah sapi sering terkena cacar sapi (cow pox). 

Menariknya, mereka yang sudah terkena ternyata kebal saat ada wabah.  Ini membuat Jenner berpikir untuk menularkan seorang anak bernama James Phipps dengan nanah lesi cacar sapi seorang penderita cacar.  Anak tersebut tertular, tetapi kemudian sembuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun