Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bapak

12 November 2020   20:25 Diperbarui: 12 November 2020   20:33 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sosok itu tidak pernah sungguh pergi
Lima tahun lalu Tuhan memang memanggilnya
Tetapi cinta dan ceritanya terus bersamaku
Bahkan disepi hariku, senyumnya buatku bahagia

Hujan yang menetes malam ini seperti rinduku
Bertahun berlalu tak pernah rasa itu berlalu
Saat bulir tetes itu basahi bumi
Airmataku pun jatuh menahan rindu

Dulu kami bersama selalu
Bercerita bapak tentang masa kecilnya
Tentang sulitnya hidup dan mimpinya
Jangan susah seperti bapak, itu katanya

Pak, bisikku
Tak cukup waktu kita bersama
Tak akan pernah cukup
Seperti cintamu abadi, walau kau telah pergi

Teruntuk bapak di surga

Jakarta, 12 November 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun