Marah? Hehheh... emangnya berguna? Â Mengelus dada aku berkata, "Bang, ini namanya Teflon, dan memang harusnya memiliki lapisan Teflon supaya kalau menggoreng tidak lengket. Artinya, dengan kondisi telanjang saat ini, Teflon ini dinyatakan cedera dan nggak bisa dipakai lagi," kataku dengan berhati-hati menjelaskan sambil menunjukkan 5 wajan Teflon milikku yang botak.
Begitulah adanya, kocak saat seorang suami mencoba membantu. Entah itu iseng tukar peran atau memang niat membantu.
Inilah juga yang terjadi dengan suami ketika mencoba membantu belanja ke pasar. Awalnya memang kami berdua saja, karena khawatir Covid. Tetapi apa yang terjadi adalah lawakan yang bikin aku mules.
Dek, jangan terlalu dekat dengan mereka. Â Dek, tunggu dulu mereka lewat, dan baru kau jalan. Dek.. bla.. bla.. dan bla..bla... yang akhirnya aku lebih banyak diam di tempat tidak bergerak.
Ujungnya, suami memutuskan biar dirinya saja yang belanja seminggu sekali. Â Aku cukup menuliskan daftarnya saja. Â Hehehh...pertanyaannya apakah sesederhana itu? Â Enggak!
Satu persatu aku harus menunjukkan lewat gambar di Mbah Google siapa sawi putih, buah naga, labu siam ataupun sayur lainnya.
Itu pun tidak cukup sampai disitu kegaduhannya. Namanya suami yang dibesarkan dalam keluarga besar di masa kecilnya maka semua yang dibelanjakannya selalu porsi jumbo. Padahal secara rinci aku sudah menuliskan berapa yang harus dibelinya. Ehhhmm... apakah aku marah?
Hehhe..enggaklah, ngapain juga. Pembelaannya, supaya sekalian. Dirinya lupa bahwa sayuran mana bisa disimpan lama. Memangnya makanan kaleng yang bisa tahan bertahun? Hahah
Singkat cerita inilah pernak pernik belahan jiwa penulis yang mencoba membantu peran istrinya saat pandemi. Â Lalu bagaimana sekarang?
Heheh.. masih kurang lebih sama. Hanya saja sekarang suami mengerti harga cabe, bawang, minyak dan lainnya. Terucap olehnya diri sendiri, "Susah juga yah ternyata mencukupi uang belanja. Harus pintar nawar, dan itu pun jika berhasil ditawar," katanya sambil geleng-geleng kepala melihat sisa kembalian belanja yang tinggal 2000 perak. Â Hehehe...
Jakarta, 2 November 2020