Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Manusia dalam Kotak

19 Oktober 2020   15:11 Diperbarui: 19 Oktober 2020   15:23 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lihat dirimu
Mengapa menyepi asingkan diri
Merangkai cerita itu katamu
Berangan diri tersakiti
Melupakan tawa sahabat dan kerabat
Meratap, mengutuk lalu bersunggut

Manusia kotak berpikir sempit
Menghukum diri seolah dicampak
Bertanya dunia siapa lukaimu
Nyatanya hanya pikiran halu manusia kecewa

Menebak, kau sambung cerita
Menghukum diri biarkan terluka
Membiarkan logika teracuni
Hingga tumbuh kebencian di hati

Mengapa lupa pada Dia
Tangan sahabat itu tanganNya
Mengapa tak mencoba untuk menyapa
Lihatlah dunia jangan bersembunyi

Buka dirimu, dan biarkan cahaya itu
Tanggalkan angkuh, dan merendahlah
Tak selalu kecewa akhir dari segala
Ada saat luka kuatkan kita
Ajari bersyukur dalam segala
Agar tak pongah dirimu
Nyatanya kita hanyalah manusia biasa

Jakarta, 19 Oktober 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun