Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pulang

10 Oktober 2020   00:06 Diperbarui: 10 Oktober 2020   00:09 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah kurasa indahnya empat musim
Ketika dingin menusuk tulang, dan panas menggigit kulit ini
Terpana indahnya musim gugur dan semi
Saat bunga berganti rupa, indah beraneka warna

Tak berbohong diriku terpukau
Indahnya negeri orang, berdecak kagumku
Terbuai mimpi tak ingin kembali
Mengapa harus kembali, semua sudah kumiliki

Tetapi aku lupa, kutinggalkan hatiku disana
Dibumi dimana aku dicinta tampa syarat
Negeri yang tertatih mencoba bangkit, dan berdiri
Negeri yang melahirkanku dengan cinta

Didera rindu diriku menggebu
Terbayang mereka yang hidup mengais rejeki
Berdesak terlelap dalam bilik sempit
Menahan lapar sekalipun perut melilit
Tertunduk malu diriku tak berarti

Cinta membawa kakiku melangkah pulang
Izinkan diriku kembali padamu, Indonesia
Menemukan hatiku yang tertinggal disini

Jakarta, 9 Oktober 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun