Sore tanpa secangkir kopi itu bukan diriku
Melayang jauh sosok lelaki yang kupanggil bapak
Kopi hitam itu biasanya milik kami berdua
Satu sendok gulanya, begitu sukanya
Ahh...
Mendadak melo aku merindu
Mengenang saat diriku jadi gadis kecilnya
Ketika kami tertawa dan berkelahi, lalu tertawa lagi
Hari-hari itu tak akan pernah kembali
Menetes airmataku tak terasa
Sendiri, kupegangi cangkir kopi bapak
Ada rasa pedih tak terkata
Ingin aku menjerit, Tuhan aku rindukannya
Kepingan cerita itu datang di benakku
Teringat saat diantarnya aku di altar
Senyum itu mengantarku menjadi wanita dewasa
Gadis kecil yang dulu dimanjanya
Seteguk kopi kembali kuhirup
Serasa begitu sesak tak kuat merindu dirinya
Berandai dalam bisikku memohon
Tuhan, izinkan aku bertemu walau dalam mimpi
Jakarta, 27 September 2020
Miss you pak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H