Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dengung

14 September 2020   16:11 Diperbarui: 14 September 2020   16:17 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: https://www.merdeka.com/

Ada lebah mendengung di telinga
Mengganggu sekali, diriku terusik
Desingnya sudutkanku
Telanjangi kebodohan dan dusta
Topeng kepalsuanku

Ada lebah mendengung hanya satu
Mengganggu sekali karena dia tahu
Tahu yang aku tutupi
Aroma menyengat berbau
Tercium anyir menusuk

Ada lebah mendengung mengusik
Menyengat panas memancing amarahku
Amarah karena permalukanku
Nyatanya memang aku tak mampu
Kecuali bersembunyi dibalik alibi

Haruskah lebah berhenti berdengung
Bukankah lebah membawa madu
Bukan racun narasi kebohongan semu
Yang disusun untuk membela diri

Lebah tak mungkin menyengat
Hanya busuk hati tertusuk sengat
Menikam tajam hingga ke ulu hati
Pertontonkan benalu yang tertunduk malu
Rupanya dirinya hanya cakap menipu

Jakarta, 14 September 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun