Hidup di fase new normal menuntut banyak perubahan dalam segalanya. Â Sebut saja penggunaan masker yang sudah menjadi atribut wajib dimiliki jika kita peduli terhadap nyawa sendiri paling tidak.Â
Memang sih tidak menyenangkan, karena selain agak menggangu bernafas, dan juga "merusak" penampilan. Â "Tidak terlihat cantiknya senyum dan merahnya lipstik kami," begitu komentar kaum perempuan.Â
Inilah sebabnya kemudian face shield menjadi pilihan laris manis, karena dianggap lebih modis dan tidak mengganggu bernafas katanya.
Heheh...sebenarnya sih ini pembelaan yang konyol, karena ditengah pandemi mengerikan seperti ini masih memikirkan soal penampilan, ketimbang keselamatan jiwa? Â Baiklah kita kupas perbandingan antara masker dan face shield sebelum akhirnya kita memutuskan.
Masker
Mengenai masker N95 dikenal ampuh mencegah paparan virus, lalu diikuti masker bedah. Â Keduanya masker yang direkomendasikan untuk kalangan medis. Sedangkan masyarakat cukup menggunakan masker kain. Â
Kenapa? Â Alasannya, karena masyarakat umum tidak melakukan kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Â Namun sebuah penelitian bahwa masker kain katun hanya dapat meningkatkan perlindungan 10-30 persen. Â
Sedangkan masker bedah dapat memberikan perlindungan hingga 60-80 persen.  Artinya, masker bedah teruji efektivitasnya karena permukaan masker bedah yang menutup hidung dan mulut memiliki kemampuan menyerap cairan atau droplet yang keluar. Sedangkan bagian masker yang mengarah ke luar memiliki sifat anti-air sehingga cairan dari luar tak bisa masuk ke dalam. Â
Walaupun demikian penggunaan masker kain dengan cara yang tepat dapat berfungsi dengan baik mencegah terpapar virus. Â Artinya, kita juga harus tetap memperhatikan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, mencuci tangan, dan menghindari keramaian.
Face Shield
Face shield berbentuk seperti tameng dengan lapisan plastik bening yang dipasang pada wajah memang lebih nyaman, menarik dan modis. Â Pemakaian face shield yang hanya menutupi wajah hingga bagian dagu membuatnya menjadi pilihan menarik belakangan ini. Â Tetapi, ingat karena face shiled menyisakan beberapa celah yang tetap terbuka. Â
Ini sangatlah tidak sempurna untuk perlindungan diri kita, jika tidak melengkapinya dengan pemakaian masker. Â Sebuah penelitian membuktikan pada simulator batuk ditemukan 4 persen partikel yang dihasilkan oleh batuk dapat masuk melalui bagian bawah pelindung wajah yang terbuka.