Setiap orang pasti memiliki karakter masing-masing yang sudah melekat pada dirinya. Namun ada loh tipe orang yang disebut dengan "Annoying Behaviour". Apa sih annoying behaviour itu? Yuk kita bahas!
Circle pertemanan yang baik biasanya berisikan orang-orang yang suportif, cerdas, saling tolong menolong dalam hal kebaikan, dan selalu melakukan hal-hal yang positif. Di lain sisi, tidak selalu di dalam circle pertemanan memiliki orang-orang yang selalu mengajak ke kebaikan, terkadang ada seseorang atau beberapa orang yang cenderung mengajak kepada keburukan atau memiliki perilaku yang menjengkelkan.
Orang-orang yang menjengkelkan biasanya akan dijauhi oleh orang di sekitar mereka. Kerap kali mereka tidak menyadari perilakunya yang menyebabkan orang lain jengkel, mereka hanya bersikap seperti apa adanya mereka. Orang seperti ini tidak menyadari perilakunya dikarenakan mereka sudah terbiasa melakukan hal tersebut dan jarang ada orang yang menyadarkan mereka.
Meskipun kamu mungkin sangat menyadari beberapa di antaranya berada di sekitarmu, tapi kamu terkadang tidak bisa menyadarkan mereka karena sifatmu yang tidak enakan dan faktor lainnya yang membuatmu ragu. Tanpa kamu sadari, kamu hanya akan membuatnya semakin buruk jika dibiarkan. Apalagi jika ternyata perilaku tersebut berada dalam dirimu.
Pahami tipe-tipe "annoying behaviour" di bawah ini, untuk membantumu menjauhkan diri dari perilaku yang menjengkelkan dan lebih memilih teman yang positif.
1. Narcissism
Tipe perilaku seperti ini dapat digambarkan sebagai sosok orang yang hanya peduli pada dirinya sendiri dan tidak memedulikan orang lain. Ia mencintai dirinya secara berlebihan yang membuat orang disekitarnya menjadi terganggu.
Dunia seperti berporos pada dirinya, sehingga ia kerapkali membanggakan apa yang ia miliki. Tipe orang seperti ini berpikir bahwa semua orang pasti akan menyukainya karena suatu kelebihan yang ia miliki.Â
Mereka juga akan sibuk membangun image baik dan membanggakan tentang dirinya di hadapan orang lain tanpa berpikir bahwa orang tersebut ingin tahu atau tidak.
2. Gaslighting
Tindakan manipulasi yang membuat pelaku mampu menguasai dan mengendalikan korban, baik secara emosional maupun tindakan. Akibatnya, korban akan selalu mempertanyakan dirinya sendiri dan selalu merasa bersalah.
"Aku salah ya?"
"Aku jahat ya?"
Dikutip dari alodokter.com, hal ini lebih sering terjadi pada hubungan pernikahan, namun tidak menutup kemungkinan kondisi ini juga dapat terjadi dalam hubungan pertemanan, lingkungan keluarga, maupun lingkup pekerjaan.
Saat kamu merasa seseorang men-gaslighting dirimu, hindari menyalahkan diri sendiri, karena orang yang melakukan gaslighting memang memanipulasi kita sebagai korbannya dengan tujuan untuk membuat kita merasa bersalah.
3. Patronization
Seseorang yang merasa bahwa dirinya lebih baik daripada orang lain. Ia sering sekali dengan enteng merendahkan orang di sekitarnya tanpa memikirkan perasaan orang tersebut.
Seperti ia membantu seseorang bukan karena ketulusan tapi karena memandang lebih rendah orang lain. Ia merasa bahwa ia harus membantu karena posisinya lebih tinggi dari kita.
4. Passive Agression
Dalam hidup, kita pasti mengenal paling tidak satu orang yang memiliki perilaku ini. Bisa juga ternyata kita sendirilah yang memiliki kecenderungan tersebut.
Pasif-agresif adalah cara seseorang untuk menyampaikan kekecewaan atau rasa marah secara tersirat, alias tidak langsung. Biasanya sikap ini didorong oleh rasa takut atau enggan untuk mengungkapkan emosi negatif secara langsung.
Tipe orang yang berperilaku pasif-agresif akan cenderung sering melakukan hal  seperti mengambek saat kesal, memendam emosi untuk menghindari konflik, menggunakan kata-kata sarkasme, berat hati saat dimintai tolong, mengakhiri argumen dengan kata "Terserah" atau "Ok, fine!", intinya ia tidak mengungkapkan emosinya secara langsung dengan to the point.
5. Victimization
Walau apapun yang kamu lakukan benar, ia akan selalu menimpahkan kesalahannya kepadamu. Ia seakan-akan membuat kita sebagai pelaku kejahatannya. Ia berakting polos dan akan memojokkan kita.
Semua yang ia ceritakan kepada orang lain akan menuduh kita sebagai orang jahatnya. Padahal pada faktanya, ia yang berlaku paling jahat. Sekalipun ia mutlak bersalah, tak lain lagi ia akan mencari pembenaran atas perilakunya dan lagi-lagi membuat alibi bahwa kitalah sang pelaku utama penyebab permasalahan tersebut.
6. Delusion
Menceritakan sesuatu terhadap seseorang memang wajar dilakukan. Yang tidak wajar adalah menceritakan suatu informasi yang bukan fakta, atau biasa disebut dengan mengarang. Orang-orang seperti ini akan menceritakan semua yang mereka imajinasikan sendiri, tanpa peduli itu benar atau salah.
Sejak kecil pasti banyak sekali teman-teman kita yang berimajinasi ia memiliki rumah besar, toko roti terkenal, atau orang tuanya merupakan petinggi. Namun apabila yang mengatakan hal tersebut adalah orang dewasa, itu akan menjadi hal yang berbahaya. Mengapa seperti itu? karena biasanya pemikiran orang dewasa sudah melalui berbagai tahap sehingga bisa membedakan sebuah fakta dan kebohongan. Maka bisa saja banyak yang terpengaruh dan percaya dengan omongannya.
7. Jealousy
Tidak semua hal yang orang lain miliki juga kita miliki. Ada berbagai hal di dunia yang tidak selalu setiap orang miliki. Banyaknya kelas sosial dan perbedaan sudut pandang membuat kita berbeda-beda dalam memilih sesuatu hal.
Orang yang iri hati dan membenci seseorang hanya karena orang tersebut memiliki sesuatu yang tidak ia miliki bisa masuk ke dalam tipe perilaku ini. Baginya, dunia tidak adil hanya memberikan sesuatu tersebut kepada orang lain. Apapun yang dia rasa tidak dapat ia miliki, ia akan membencinya. Tak jarang ia juga merebut atau bahkan mencelakai orang yang membuatnya cemburu.
8. Hypocrisy
Apakah pernah kamu mengatai seseorang pemalas padahal tanpa kamu sadari kamu juga adalah seorang pemalas? Nah, itu dia karakteristik dari tipe ini. Kamu melemparkan sesuatu yang kamu lakukan kepada orang lain.
Kamu mencuri, tapi kamu yang paling keras mengatakan bahwa temanmulah pencurinya. Perilaku seperti ini sangat berbahaya, bisa menyebabkan kesalahpahaman sosial. Orang bisa beranggapan bahwa temanmu benar-benar pencurinya.
9. Pettiness
Sedikit-sedikit marah, sedikit-sedikit ngambek, hal yang seharusnya tidak menjadi masalah besar malah dibesar-besarkan. Menjengkelkan bukan? Rata-rata orang akan menjauhi orang seperti itu karena berada di dekatnya semua bisa mudah untuk disalahkan.Â
Apabila kamu merasa dirimu seperti itu, kurang-kurangilah sikap tersebut. Orang-orang akan malas berada di dekatmu dan suasana akan selalu tegang dan kaku jika kamu sedikit-sedikit emosi.
10. Justification
Adakah temanmu yang selalu ingin dijustifikasi segala statementnya? Baginya segala yang ia lakukan adalah kebenaran, merasa paling benar, dan hanya ia yang boleh benar. Ia termasuk ke dalam tipe orang seperti ini. Apapun yang ia lakukan adalah benar.
11. Lying
Perilaku yang menjengkelkan lainnya adalah lying. Pelaku sering kali berbohong tanpa merasa bersalah, ia selalu menimpali segala kebohongannya dengan kebohongan lain. Biasanya jika orang telah melabeli ia dengan pembohong, maka segala ucapannya tidak akan lagi ada yang dipercaya oleh orang.
Berada di dekat orang ini atau bahkan bergaul dengan orang ini akan menutup mata kita dari fakta-fakta yang sebenarnya. Maka dari itu, hindarilah orang yang seperti ini, atau kamu akan terbuai dengan kebohongannya.
12. Ego Stroking
Jika kamu melakukan sesuatu lalu orang memuji-mujimu berlebihan lalu selanjutnya ia meninggalkanmu begitu saja dan nantinya datang lagi mendekatimu ketika ia membutuhkan sesuatu darimu, tunggu! Bisa jadi ia adalah seorang ego stroking. Ia hanya tertarik denganmu apabila ia menginginkan sesuatu darimu.
Jangan takut untuk menolak orang dengan berperilaku ego stroking. Kamu tidak akan rugi, namun ia yang rugi. Kebaikanmu hanya diperuntukkan kepada orang yang tahu diri dan bisa menempatkan dirinya, bukan orang yang hanya bisa mengambil manfaat dari dirimu saja.
13. Boisterousnes
Pernahkah bertemu orang yang dengan sengaja membuatmu marah? Ia tau apa yang dilakukannya akan membuatmu kesal, namun ia sengaja melakukan hanya untuk melihatmu marah. Tenang, jangan terpancing olehnya. Ia merupakan seorang boisterousnes yang sengaja memancing emosimu.
Pastikan kamu tetap tenang dan mengetahui bahwa ia hanya bertujuan memancingmu. Jika keinginannya tidak terwujud pasti ia akan berhenti sendiri atau bahkan kesal sendiri. Tetaplah menjadi orang yang elegan dan tenang.
Apakah ada orang-orang seperti ini di lingkunganmu? Jika memang ada, sudah saatnya kamu sadar dan berpindah untuk menghindari lingkungan yang toksik. Jangan sampai hanya karena segelintir orang, emosimu menjadi tidak stabil atau bahkan kamu mulai menumbuhkan perilaku yang menjengkelkan seperti di atas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H