kain perca sebagai hiasan totebag bersama ibu-ibu PKK RW 01 Desa Garung Lor di salah satu rumah warga. Mengingat banyaknya limbah kain perca yang kurang dimanfaatkan di Desa Garung Lor, menjadikan ide untuk menjadikannya menjadi barang yang bermanfaat, salah satunya sebagai hiasan totebag.
Kudus-Minggu (13/11), Mahasiswa UNNES GIAT 3 memanfaatkanKegiatan ini dimulai dengan sosialisasi dan pemberian informasi mengenai edukasi pemanfaatan limbah kain perca, mengingat limbah kain perca merupakan salah satu limbah yang sulit terurai. Oleh sebab itu, untuk mengurangi limbah tersebut maka dilakukan daur ulang kain perca yang menarik dan memiliki nilai jual.
Setelah menyampaikan sosialisasi dan edukasi mengenaai pemanfaatan kain perca, kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan hiasan berbentuk bunga yang akan ditempel pada totebag.
Pembuatan hiasan ini cukup mudah karena hanya membutuhkan kreasi seperti menjahit pada umumnya. Selanjutnya, dibagikan totebag polos, jarum, benang, dan limbah kain perca yang sudah disiapkan.
Seluruh ibu-ibu tampak antusias dalam membuat hiasan kain perca menjadi bunga sesuai dengan yang didemonstrasikan sebelumnya. Setelah semua hiasan sudah selesai kemudian ditempelkan dengan lem tembak dan diberikan tambahan manik-manik. Hasil karya dari totebag yang sudah dikreasikan dapat dibawa pulang dengan gratis.
Kegiatan ini berjalan dengan sukses dan harapan untuk kedepannya agar ibu-ibu dapat menlanjutkan membuat kreasi dari limbah kain perca secara mandiri di rumah masing-masing. Pemanfaatan limbah kain perca juga memiliki potensi nilai jual yang tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H