pengalihan fungsi lahan, tingginya sedimentasi, dan  limbah sembarangan telah menyebabkan penurunan kualitas lingkungan sungai ini. Akibatnya, banjir menjadi masalah yang sering
terjadi, mengganggu aktivitas masyarakat dan
ekonomi lokal. Artikel ini mengeksplorasi
pendekatan berkelanjutan untuk merehabilitasi
Sungai Karangmumus sebagai upaya mengatasi
banjir.
Kota Samarinda sering mengalami banjir yang diakibatkan oleh menurunnya kapasitas aliran
Sungai Karangmumus. Penyebab utamanya meliputi sedimentasi yang mengurangi volume aliran sungai, deforestasi di daerah aliran sungai (DAS), serta pencemaran limbah domestik dan industri. Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup Samarinda, kualitas air Sungai Karangmumus berada pada tingkat yang memprihatinkan, sehingga dibutuhkan langkah-langkah pemulihan yang segera. Pemulihan sungai memerlukan pendekatan ekologis seperti bioremediasi, penanaman kembali vegetasi di daerah aliran sungai, dan pengelolaan limbah yang lebih baik.Â
Teori ekohidrologi menunjukkan bahwa mengembalikan fungsi alami sungai melalui pendekatan berbasis ekosistem dapat meningkatkan daya dukung lingkungan sekaligus mencegah banjir. Prinsip pembangunan berkelanjutan juga menekankan pentingnya mengintegrasikan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi dalam perencanaan restorasi.
Pemulihan Sungai Karangmumus dapat dilakukan melalui beberapa langkah berikut:
1. Rehabilitasi DAS: Penanaman vegetasi di area kritis membantu mengurangi erosi dan
sedimentasi, sekaligus meningkatkan daya serap tanah terhadap air.
2. Pengelolaan Limbah: Peningkatan fasilitas pengolahan limbah di kawasan pemukiman
dan industri diperlukan untuk mencegah pencemaran lebih lanjut.
3. Normalisasi Sungai: Mengangkat sedimentasi yang telah lama mengendap dapat
meningkatkan kapasitas sungai untuk menampung aliran air.
4. Pemberdayaan Masyarakat: Edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga
kebersihan sungai serta melibatkan mereka dalam kegiatan pemulihan akan mendukung
keberlanjutan upaya ini.
Pemulihan Sungai Karangmumus adalah langkah penting untuk mengatasi banjir di Samarinda.
Dengan pendekatan berkelanjutan seperti rehabilitasi DAS, pengelolaan limbah, normalisasi aliran sungai, dan partisipasi masyarakat, sungai ini dapat kembali berfungsi optimal sebagai penyangga lingkungan dan sumber kehidupan. Selain mengurangi risiko banjir, inisiatif ini juga akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H