Mohon tunggu...
Desy Fitriani
Desy Fitriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya sangat suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wisata Sejarah Candi Prambanan

17 November 2023   08:00 Diperbarui: 17 November 2023   08:04 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Candi Prambanan saat sore hari, gambar diambil langsung oleh penulis.

Candi Prambanan merupakan salah satu tempat wisata sejarah yang berada di Yogyakarta. Candi Prambanan merupakan candi peninggalan hindu yang terbesar di Indonesia, dibangun sekitar abad ke-9 oleh Rakai Pikatan yang secara berkelanjutan diperluas oleh Raja Lokapala dan Raja Balitung Maha Sambu. Candi Prambanan ini dipersembahkan untuk Trimurti (tiga dewa utama hindu) yaitu dewa Brahma sebagai dewa pencipta, dewa Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan dewa Siwa sebagai dewa pemusnah.

Pada denah asli Candi Prambanan berbentuk persegi panjang yang terdiri atas halaman luar dan tiga pelataran yaitu pelataran luar, pelataran tengah, dan pelataran dalam. Halaman luar adalah area terbuka yang mengelilingi pelataran luar. Pelataran luar dahulu dikelilingi pagar batu yang saat ini sudah tinggal reruntuhan dan sekarang hanya berupa pelataran kosong. Kemudian di tengah pelataran luar terdapat pelataran kedua yaitu pelataran tengah. Dahulu pelataran tengah juga dikelilingi oleh pagar batu yang saat ini sudah runtuh juga. Pelataran tengah ini terdiri dari empat teras berundak yang mana semakin ke dalam semakin tinggi. Pada teras pertama yaitu teras terbawah terdapat 68 candi kecil yang saling berderet berkeliling dan terbagi menjadi empat baris oleh jalan penghubung antar pintu pelataran. Pada teras kedua terdapat 60 candi, pada teras ketiga terdapat 52 candi, dan pada teras keempat yaitu teras teratas terdapat 44 candi. Hampir seluruh candi yang ada di pelataran tengah saat ini hancur akibat gempa bumi dan hanya tersisa reruntuhannya saja. Kemudian ada pelataran dalam, pelataran ini merupakan pelataran yang paling tinggi letaknya dan dianggap sebagai tempat yang paling suci di Candi Prambanan ini. Di pelataran dalam terdapat 2 barisan candi yang memanjang arah utara selatan, di barisan barat terdapat 3 buah candi yang menghadap ke timur. Candi yang letaknya di selatan adalah Candi Brahma, yang letaknya di tengah adalah Candi Siwa, dan yang letaknya paling utara adalah Candi Wisnu.

Gambar reruntuhan candi akibat gempa.
Gambar reruntuhan candi akibat gempa.
Candi Siwa merupakan candi terbesar di area kompleks Candi Prambanan, candi ini berukuran 34x34 meter dengan tinggi 47 meter dan mempunyai 4 bilik yang masing-masing biliknya terdapat arca. Pada bilik timur terdapat arca Siwa Mahadewa, bilik pada sisi barat terdapat arca Ganesha, kemudian di dalam bilik pada sisi utara terdapat arca Durga Mahisasuramardhini, dan pada bilik bagian selatan terdapat arca Agastya. Pada sisi pagar langkannya dihiasi relief cerita Ramayana yang meliputi 56 adegan yang menceritakan kisah Rama. Rama sendiri merupakan avatar Wisnu yang kedelapan sebagai tokoh untuk menyelamatkan dunia dari kejahatan raja raksasa bernama Rahwana.

Gambar Candi Siwa.
Gambar Candi Siwa.

Pada pelataran dalam di barisan timur juga terdapat 3 buah candi yang menghadap ke barat. Ketiga candi ini diberi nama sesuai dengan binatang atau hewan yang merupakan tunggangan dari dewa yang candinya terletak di hadapannya. Candi yang berhadapan dengan Candi Wisnu diberi nama Candi Garuda, candi yang berhadapan dengan Candi Siwa diberi nama Candi Lembu, dan candi yang berhadapan dengan Candi Brahma diberi nama Candi Angsa. Dengan demikian, keenam candi tersebut saling berhadapan dan membentuk lorong. Dan di ujung utara dan selatan lorong masing-masing terdapat sebuah candi kecil yang saling berhadapan yang biasanya disebut sebagai Candi Apit.

Candi Prambanan ini juga termasuk dalam situs warisan dunia UNESCO, selain menjadi candi hindu terbesar di Indonesia tetapi juga menjadi salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Dengan arsitektur bangunan hindu pada umumnya yaitu tinggi dan ramping dan dengan Candi Siwa sebagai candi utama yang memiliki tinggi 47 meter menjulang di tengah pelataran candi menambah daya tarik tersendiri bagi pengunjung.

Desy Fitriani/Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar/Universitas Pendidikan Indonesia Kampus di Purwakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun