Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star
(Situasi,Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan peserta didik dalam layanan BK
Lokasi                   : SMP Negeri 1 Bandar
Lingkup Pendidikan         : SMP
Tujuan yang ingin dicapai    : Membangun minat dalam mengikuti pembelajaran melalui layanan Konseling Kelompok menggunakan pendekatan SFBC (Solution Focused Brief Counseling) pada anggota kelompok dari peserta didik SMP Negeri 1 Bandar tahun pelajaran 2020/2021
Penulis                   : Desy Prasetyo Rini,S.Pd
Tanggal                  : Kamis, 14 Desember 2020
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah berdasarkan analisis dari AKPD yang telah disebarkan terdapat beberapa  peserta didik(AK)  yang menyebutkan kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran, adanya laporan dan hasil wawancara dengan wali kelas,guru mata pelajaran rekan sejawat dan anggota kelompok yang bersangkutan  yang menjadi latar belakang masalah dibebabkan oleh :
- Anggota kelompok  tersebut kurang aktif saat pembelajaran bahkan  meninggalkan jam pelajaran atau sengaja tidak membawa perlengkapan pembelajaran yang menjadi latar belakang masalah disebabkan oleh :
- faktor internal anggota kelompok seperti malas,merasa kurang memamahami pelajaran yang disampaikan dan faktor eksternal dari  guru maupun teman
- Asumsi Tingkah laku bermasalah ketidakmampuan AK untuk mencari dan mengefektifkan pemecahan masalah  untuk mengatasi rendahnya minat dalam mengikuti pembelajaran.
- Guru BK belum maksimal dalam memberikan layanan pengentasan masalah menumbuhkan minat dalam mengikuti pembelajaran
Praktik ini penting untuk dibagikan karena mengingat anggota kelompok tersebut sudah kelas 9 yang sebentar lagi akan menempuh ujian maka permasalahan rendahnya minat dalam mengikuti pembelajaran harus segera diatasi dengan layanan responsif konseling kelompok  menggunalan pendekatan SFBC dengan teknik scalling question(pertanyaan berskala),),Expception question( pertanyaan pengecualian) dan miracle  question(pertanyaan keajaiban). untuk menyelesaikan masalah 1 orang anggota kelompok dengan melibatkan 5 peserta didik yang lain untuk dapat membantu penyelesian masalah rendahnya minat dalam mengikuti pembelajaran anggota kelompok  tersebut.