baritan pada Jumat (28/07) dini hari dan diikuti oleh mahasiswa KKN UIN Walisongo.
Dalam  rangka menyambut malam 10 Muharam 1445 H, warga desa Sojomerto melaksanakan kegiatanKegiatan baritan ini telah menjadi agenda rutin setiap tahunnya. Dimana dalam pelaksanaannya dilakukan pada tengah malam 10 muharam pukul 00.00 WIB.
Mengutip dari beberapa sumber, kegiatan baritan merupakan suatu tradisi turun temurun atau disebut juga dengan upacara adat yang dilakukan ketika bulan Muharam atau bulan Suro.
Kata baritan sendiri berasal dari kata rid atau wiriddan yang memiliki arti memohon petunjuk maupun perlindungan serta keselamatan kepada Tuhan.
Namun, dikarenakan pengaruh dialek warga setempat kata ini berubah menjadi baritan. Dalam istilah lainnya baritan juga disebut sebagai tolak bala.
Kegiatan baritan yang dilakukan oleh warga Desa Sojomerto RW 02 ini digelar di pelataran jalan Desa.
Para warga desa RW 02 berkumpul di jalan yang dijadikan tempat untuk baritan dengan membawa beberapa makanan seperti bubur merah putih, nasi dan urap, kerupuk dan tidak ketinggalan teh hangat sebagai pelengkap.
Kegiatan ini dimulai dengan pembacaan doa untuk memohon keselamatan bersama-sama yang dipimpin oleh salah satu ustad dan kemudian diakhiri dengan makan-makan bersama.
Kegiatan baritan ini juga menjadi salah satu tradisi untuk terus menjalin kedekatan spiritual kepada Tuhan dan sesama warga sekitar yang harus tetap dilestarikan.