Mohon tunggu...
Deswita Embe
Deswita Embe Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Semester 7

Mahasiswa tahun keempat yang memiliki minat dalam dunia jurnalistik~

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengidentifikasi Sikap dan Kepribadian Branding Seorang Praktisi Iklan

1 April 2024   14:32 Diperbarui: 1 April 2024   14:39 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemasaran merupakan salah satu fungsi strategis dalam perusahaan guna menjalankan aktivitas bisnisnya. Banyak perusahaan yang gagal dan bangkrut karena gagal melaksanakan kegiatan pemasarannya secara efektif. Peluang pemasaran dapat dikatakan berhasil apabila salah satu hal penunjangnya juga berhasil, yaitu salah satunya adalah kegiatan periklanan. Dalam kegiatan ini peran seorang praktisi iklan sangat dibutuhkan, karena tanpa praktisi iklanpun sebuah periklanan tidak akan berjalan. Berikut dibawah ini beberapa sikap dan gaya bicara seorang praktisi iklan yang perlu diperhatikan (Herman Hilman - TikTok):

1. Respect waktu yang diberikan konsumen, hal ini perlu diperhatikan oleh praktisi iklan karena setiap konsumen itu memiliki kesibukannya masing-masing. Maka dari itu, sudah sepantasnya kita sebagai pengiklan memanfaatkan waktu semaksimal mungkin dari seorang konsumen.

2. Personality (kepribadian), tidak semua pertanyaan yang disiapkan oleh praktisi iklan dapat tersampaikan kepada konsumen, karena kita sebagai pengiklan sudah seharusnya membatasi pertanyaan yang menggiring ketidaknyamanan konsumen. Tanyakan saja hal-hal yang diperlukan dan berkaitan dengan kegiatan tersebut.

3. Perhatikan data-data pribadi, hal ini berkaitan dengan segala informasi yang mengarah pada ranah pribadi konsumen. Maka dari itu, sebisa mungkin sebagai praktisi iklan tidak memaksa para konsumen untuk memberitahu informasi tersebut. Contohnya saja seperti nomor rekening, tanggal lahir, dan hal pribadi lainnya.

4. Perhatikan perbedaan, perbedaan disini dapat merujuk pada agama atau keyakinan, suku, ras, dan sebagainya. Dalam hal ini, seorang praktisi iklan harus memperhatikan gaya bicaranya terhadap konsumen dan sebisa mungkin tidak menyinggung hal sensitif seperti perbedaan yang telah disebutkan diatas.

Selamat membaca dan semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun