(sijunjung.co.id)
Tidak cukup dengan turun kampung ke kampung untuk melihat kondisi masyarakatnya secara langsung, sekarang malah masuk pasar menyamar sebagai seorang pembeli. Ada ada saja yang dilakukan Wakil Bupati Sijunjung ini. Rasa malunya sebagai pejabat tinggi di Pemerintahan Daerah sudah mulai memudar karena ingin tau dan merasakan penderitaan masyarakat Sijunjung di seluruh pelosok daerah.
Muchlis Anwar yang akrab dipanggil Mundik, sering terjun langsung ke kampung tanpa dikawal. Bahkan ia juga tidak menggunakan mobil dinas dan tidak mengenakan seragam dinas layaknya seorang Wakil Bupati. Dengan Mengendarai Motor Trail, ia lewati daerah Sijunjung yang berbukit-bukit dan terjal. Alasannya ia lebih suka mengendarai Motor Trail sangat tepat, karena sangat sesuai dengan kondisi geografis Sijunjung yang berbukit-bukit.
Terkadang, masyakat Sijunjung sendiri tidak tau bahwa beliau adalah Wakil Bupati. Namun, menurut Beliau itu adalah suatu hal yang biasa. Menurut Mundik, Popularitas bukanlah menjadi orientasi utama baginya. Tapi tanggung jawab sebagai pimpinan daerah kepada masyarakat lah yang lebih penting. Karena Popularitas merupakan sebuah dampak dari apa yang dilakukan. Bahkan beliau lebih suka menyamar supaya masyarakat tidak tau kalau beliau adalah Wakil Bupati.
“Untuk apa popularitas?ada tanggung jawab yang lebih penting yang harus dilakukan. Malahan saya lebih suka pakai celana biasa dan baju kaos kalau turun ke masyarakat. Agar mereka tidak bisa mengenali saya. Karena menurut hemat saya, kalau kita ingin tau apa yang dirasakan oleh masyarakat maka berusahalah melakukan apa yang juga dilakukan masyarakat. Jabatan adalah amanah. Bukan posisi yang harus dibangga-bangkan dan diagung-agungkan”, ceplos Pak Mundik.
Beberapa waktu lalu, Mundik pergi ke sebuah pasar tradisinonal untuk mengetahui harga pasar dan melihat kondisi pedagang kecil di pasar tersebut. Beliau datang tanpa pengawalan ketat layaknya pejabat elit pemerintahan. Kebetulan penulis sedang berbelanja dan menyadari kalau beliau adalah Wakil Bupati. Mundik menyamar sebagai seorang pembeli beras pada salah seorang pedang di pasar tersebut. sudah cukup lama juga Mundik di pasar tersebut, beliau dikagetkan oleh seseorang yang mengatakan beliau Wakil Bupati. Mundik terkejut dan tidak bisa mengelak lagi. semua pedagang di pasar tersebut terperangah mengetahui kalau mereka kedatangan Wakil Bupati.
Mungkin apa yang ia lakukan ini dikatakan oleh sebagian orang kalau beliau tidak punya rasa malu. tapi baginya, alangkah lebih malu lagi kita sebagai pemimpin daerah tidak mampu berkomunikasi dan melayani masayarakat dengan baik. beliau menganggap, apa yang beliau lakukan itu adalah sebuah pelayanan dan harus diberikan kepada masyarakat luas. bukan hanya sekedar blusukan untuk mencari popularitas semata.
Mundik lebih suka memberikan penghargaan dan dukungan kepada masyarakat bawah untuk mengelola sumber daya alam yang ada tanpa harus merusak lingkungan. Namun tidak tertutup kemungkinan, kalau beliau membantu memfasilitasi masyarakat agar pengelolaan SDA tersebut lebih maksimal. Karena beliau lebih ahli dalam bidang ekonomi. Ternyata kegiatan penyamaran nya ini sudah ia lakukan selama 11 tahun. Karena Beliau juga pernah menjadi kepala BAPPEDA Kabupaten sijunjung selama 8 tahun. langkah itu Beliau lakukan agar Pemerintah dapat kondisi kongkrit dan bisa bertindak tepat sasaran. Bukan sekedar menghabiskan anggaran dan menjalankan program yang ada saja. diujung-ujung masa jabatannya yang sudah berjalan selama 3 tahun, ia sangat berharap kedepannya Sijunjung dapat menjadi lebih baik lagi.
Saat ditanya tentang gebrakan politiknya ke depan, beliau hanya tersenyum dan mengatakan, “Saya tidak bisa menjawab terlalu jauh. Siapapun pemimpin Sijunjung kedepan, tetap saja yang pelayan bagi masyarakat”. Kehidupan beliau yang biasa-biasa saja, membuat beliau mendapatkan tempat istimewa di hati masyarakat. Namun harapan masyarakat untuk Mundik menjadi Pemimpinnya kedepan, belum dijawab sepenuh hati oleh Mundik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H